Tak Ada Korban Jiwa, Perusahaan Tambang Emas Ini Sudah Pelajari Risiko Sebelum Banjir Bandang
Foto udara permukiman warga terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). [ANTARA FOTO/Yudi Manar/bar]
13:17
7 Desember 2025

Tak Ada Korban Jiwa, Perusahaan Tambang Emas Ini Sudah Pelajari Risiko Sebelum Banjir Bandang

Baca 10 detik
  • PT Sorikmas Mining telah memetakan risiko sejak 25 November 2025 karena peningkatan curah hujan.
  • Pasca luapan air pada 26 November, perusahaan mengevakuasi pekerja tanpa ada korban jiwa dilaporkan.
  • Perusahaan memberikan bantuan pemulihan pascabencana meliputi logistik, dapur umum, dan pembersihan fasilitas umum.

PT Sorikmas Mining, perusahaan pertambangan emas mengaku telah lakukan pemetaan risiko, sebelum banjir bandang terjadi. Perusahaan intensif lakukan hal itu sejak 25 November 2025, saat curah hujan mulai meningkat.

Direktur PT Sorikmas Mining, Ghanis Kurnady, menjelaskan setelah air sungai meluap pada 26 November, perusahaan menerjunkan tim untuk proses evakuasi para pekerja ke titik pengungsian yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.

Ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa pada pekerja perusahaan dan perusahaan fokus pada keselamatan serta penanganan awal di lapangan.

"Kami segera mengirimkan tim dan logistik ke lapangan. Kami sangat bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Fokus kami adalah memastikan warga aman dan kebutuhan darurat terpenuhi," ujarnya seperti dikutip, Minggu (7/12/2025).

Aktivitas penambangan ilegal kembali marak di kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) KUD Perintis, Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara [Suara.com/Istimewa] PerbesarIlustrasi Penambangan emas [Suara.com/Istimewa]

Setelah fase darurat, perusahaan melanjutkan pendampingan melalui distribusi bantuan, pengoperasian dapur umum untuk sekitar 580 jiwa, penyediaan air bersih, bahan bakar untuk operasional pemerintah, serta pengerahan tenaga dan peralatan untuk membersihkan fasilitas umum yang terendam hingga sekitar dua meter.

Upaya pemulihan ini juga menjangkau Desa Muara Batang Angkola, salah satu wilayah yang terdampak paling parah.

Di desa tersebut, perusahaan membantu membersihkan masjid, sekolah, puskesmas, hingga akses jalan yang tertutup material banjir.

Ghanis menegaskan, perusahaan tidak berhenti pada penanganan awal bencana. Perusahaan memastikan untuk terus mendampingi masyarakat hingga seluruh desa terdampak pulih sepenuhnya.

"Sorikmas Mining akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten, Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh pihak terkait hingga keadaan kembali pulih," pungkasnya. 

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #korban #jiwa #perusahaan #tambang #emas #sudah #pelajari #risiko #sebelum #banjir #bandang

KOMENTAR