IHSG Berpeluang Rebound Meski Tertekan Aksi Jual Asing
Ilustrasi pergerakan saham hari ini di IHSG BEI [Antara]
09:02
4 Desember 2025

IHSG Berpeluang Rebound Meski Tertekan Aksi Jual Asing

Baca 10 detik
  • Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed, dipicu data ADP November yang lemah, mendorong reli Wall Street dan pasar Asia.
  • Indeks utama Wall Street seperti Dow Jones menguat signifikan pada Rabu (3/12) karena investor berekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
  • IHSG berpotensi mengalami *rebound* hari ini meski kemarin ditutup melemah akibat aksi jual bersih investor asing.

Spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuan memicu gejolak pasar.

Sentimen ini memberikan dorongan signifikan pada Wall Street dan pasar Asia, yang turut memengaruhi prospek pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di dalam negeri.

Indeks-indeks utama saham Wall Street melanjutkan kenaikan pada perdagangan Rabu (3/12), mencatatkan rally selama dua hari berturut-turut.

Penguatan ini didasarkan pada laporan data tenaga kerja swasta dari Automatic Data Processing (ADP) yang jauh di bawah ekspektasi.

ADP melaporkan adanya penurunan jumlah tenaga kerja swasta sebesar 32.000 pada bulan November, sangat kontras dengan proyeksi kenaikan sebesar 40.000.

Data yang lemah ini memperkuat keyakinan investor bahwa The Fed akan memiliki alasan kuat untuk memangkas suku bunga pada pekan mendatang, yang biasanya mendukung pertumbuhan pasar saham.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 408,44 poin atau 0,86%.

Indeks S&P 500 naik 0,3%.

Indeks Nasdaq Composite menguat 0,17%.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga mendorong kenaikan saham sektor keuangan, seperti Wells Fargo dan American Express, seiring dengan harapan suku bunga rendah dapat mendorong pertumbuhan kredit dan ekonomi AS.

Namun, beberapa saham teknologi big cap menunjukkan koreksi. Microsoft turun lebih dari 1% setelah laporan mengenai penurunan target penjualan software berbasis Kecerdasan Buatan (AI) muncul, meskipun perusahaan membantah kuota penjualan tersebut.

Saham Nvidia, Broadcom, dan Micron Technology juga terkoreksi. Di sisi lain, Marvell Technology melonjak lebih dari 7% karena prospek pertumbuhan pusat data, dan American Eagle Outfitters naik lebih dari 14% seiring awal musim belanja liburan yang kuat.

Pasar Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu (3/12), merespons rally saham teknologi di Wall Street dan kenaikan tajam cryptocurrency.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,14%, meski Topix terkoreksi 0,20%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,18%. Penguatan terjadi di tengah data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2025 yang melambat menjadi 0,4% (QoQ) dari 0,6% pada kuartal sebelumnya.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,04% dan Kosdaq menguat 0,39%, didukung oleh pertumbuhan PDB riil yang naik 1,3% selama periode Juli-September.

Perhatian politik juga tertuju pada Korea Selatan, di mana Presiden Lee Jae Myung dijadwalkan menyampaikan pidato nasional terkait peringatan satu tahun kegagalan deklarasi darurat militer mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

Proyeksi IHSG: Potensi Rebound di Tengah Aksi Jual Asing

Pasar domestik pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis. IHSG ditutup turun 0,06%, disertai dengan adanya penjualan bersih (net sell) dari investor asing sekitar Rp230 Miliar.

Saham-saham yang paling banyak dijual asing adalah emiten besar seperti BBRI, BUMI, ANTM, TPIA, dan BRPT.

Meskipun terjadi aksi jual oleh asing, IHSG hari ini berpotensi mengalami rebound, didukung oleh sentimen positif dari pasar global, berdasarkan analisis harian BNI Sekuritas.

Support IHSG: Level support kritis berada di 8550–8580.
Resist IHSG: Level resistance terdekat berada di 8650–8700.

Beberapa trading idea yang patut dicermati hari ini meliputi saham MINA, ENRG, BRMS, EMTK, RATU, dan WIFI.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #ihsg #berpeluang #rebound #meski #tertekan #aksi #jual #asing

KOMENTAR