Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
PT Super Bank Indonesia Tbk, atau yang dikenal sebagai Superbank, secara resmi memulai proses Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
11:18
25 November 2025

Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO

Baca 10 detik
  • Superbank bersiap untuk IPO.
  • Hari ini para investor bersiap untuk melakukan bookbuilding.
  • Superbank menawarkan 4,4066 miliar saham baru, di kisaran Rp 525 hingga Rp 695 per saham.

PT Super Bank Indonesia Tbk, atau yang dikenal sebagai Superbank, secara resmi memulai proses Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan prospektus yang dirilis, Superbank menawarkan 4,4066 miliar saham baru, yang setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga saham dalam IPO ini dipatok di kisaran Rp 525 hingga Rp 695 per saham.

Dengan jumlah saham yang ditawarkan dan harga tersebut, Superbank berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp 3,06 triliun dari IPO.

Menurut manajemen, sekitar 70% dari dana hasil IPO (setelah dikurangi biaya emisi) akan dialokasikan sebagai modal kerja, terutama untuk ekspansi penyaluran kredit. Sisanya, 30%, akan digunakan untuk belanja modal guna mendukung operasional dan pengembangan infrastruktur bank.

Jadwal IPO

  • Bookbuilding (penawaran awal): 25 November – 1 Desember 2025
  • Masa Penawaran Umum Perdana: 10 – 15 Desember 2025
  • Perkiraan Pencatatan Saham (Listing): 17 Desember 2025

Penjamin Emisi

Empat sekuritas telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi:

  1. PT Mandiri Sekuritas
  2. PT CLSA Sekuritas Indonesia
  3. PT Trimegah Sekuritas Tbk
  4. PT Sucor Sekuritas

Struktur Pemegang Saham Saat Ini

Pemegang saham utama Superbank sebelum IPO antara lain:

  1. PT Elang Media Visitama (bagian dari grup Emtek) – ~31,11%
  2. PT Kudo Teknologi Indonesia (afiliasi Grab) – ~19,16%
  3. GXS Bank Pte. Ltd – ~12%
  4. A5-DB Holdings Pte. Ltd – ~11,58%
  5. KakaoBank Corp – ~9,95%
  6. Singtel Alpha Investments – ~8,46%

Berdasarkan laporan kuartal III/2025 (unaudited), Superbank mencatat laba bersih sebesar Rp 60,12 miliar, berbalik dari kerugian Rp 285,73 miliar di kuartal III/2024.

Pendapatan bunga perseroan tumbuh pesat dengan mencapai Rp 1,49 triliun di kuartal III/2025, naik 69,63% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Namun, beban bunga juga meningkat: menjadi Rp 397,09 miliar, naik 85,90% YoY.

Sehingga, pendapatan bunga bersih (net interest income) tercatat Rp 1,10 triliun, naik 63,76% YoY.

Beban operasional (selain bunga) meningkat 32,35% YoY menjadi Rp 1,01 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Beban lainnya (non-operasional) naik 46,30% YoY menjadi Rp 445,95 miliar. Beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) juga melonjak, menjadi Rp 258,35 miliar, naik 70,82% YoY dari Rp 75,39 miliar.

Pos beban promosi dan beban tenaga kerja justru turun: beban promosi turun secara signifikan, dan beban tenaga kerja turun menjadi Rp 317,99 miliar (penurunan YoY ~1,23%).

Penyaluran kredit Superbank juga menunjukkan ekspansi kuat: hingga kuartal III/2025, total kredit mencapai Rp 9,03 triliun, naik 45,79% YoY dari Rp 4,89 triliun pada kuartal III/2024. Dalam prospektus IPO, Superbank mencatatkan total aset Rp 14,87 triliun per 30 Juni 2025.

"Proses book building PT Super Bank Indonesia Tbk telah dimulai pada hari ini, 25 Nov 2025 s.d. 01 Des 2025. Untuk itu saya menyarankan untuk memperoleh informasi mengenai IPO dengan prospektus yang telah disampaikan oleh penjamin emisi di website e-IPO," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Salasa (25/11/2025).

Editor: Mohammad Fadil Djailani

Tag:  #hari #bookbuilding #jeroan #keuangan #superbank #yang

KOMENTAR