HSBC dan YCAB Perkuat Ketangguhan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro Perempuan
PT Bank HSBC Indonesia dan YCAB Foundation menegaskan kembali kolaborasi dalam memperkuat ketangguhan ekonomi pelaku usaha mikro perempuan.
Ini dilakukan melalui program pemberdayaan Kita Berdaya.
Inisiatif ini dipresentasikan bertepatan dengan peringatan Women’s Entrepreneurship Day dan menampilkan perkembangan serta dampak awal program yang telah berjalan sejak awal tahun.
Ilustrasi pedagang cabai di pasar tradisional.
Program Kita Berdaya dirancang sebagai dukungan komprehensif untuk meningkatkan literasi keuangan, keterampilan manajemen usaha, serta akses pembiayaan bagi perempuan pelaku usaha mikro.
Selain pelatihan, program ini menyediakan pendampingan berkelanjutan, penguatan kapasitas, hingga dukungan akses pasar agar usaha yang dipimpin perempuan dapat memperkuat operasional dan meningkatkan kesejahteraan finansial.
Sejauh ini, program telah menjangkau lebih dari 1.000 perempuan pelaku usaha mikro. Target penyelenggaraan program pada periode 2025 sampai 2027 adalah mendukung 1.900 usaha mikro dan kecil yang dikelola perempuan.
“Pemberdayaan perempuan merupakan kunci bagi pertumbuhan komunitas dan perekonomian,” ujar Stuart Rogers, President Director HSBC Indonesia dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).
Rogers menambahkan, melalui program bersama YCAB Foundation tersebut, perseroan berharap mendukung perempuan menjadi pelaku usaha mikro yang lebih tangguh.
“Hal ini sejalan dengan tujuan kami untuk membuka peluang yang lebih luas, tidak hanya bagi para nasabah, tetapi juga bagi komunitas di mana kami beroperasi,” katanya.
Ilustrasi pedagang sembako. Ada barang yang tidak terkena kenaikan PPN jadi 12 persen. apa termasuk sembako?
Data nasional menunjukkan peran penting perempuan dalam sektor UMKM.
Lebih dari 64 persen dari 65,5 juta UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan, yang berkontribusi terhadap 61,9 persen PDB dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian UMKM 2025.
Dampak awal program menunjukkan peningkatan kapasitas peserta. Berdasarkan pemantauan awal, 88 persen penerima manfaat mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan bisnis.
Sementara itu, 91 persen menyatakan lebih memahami praktik usaha berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Pelatihan dan pendampingan ini mendorong transformasi dalam pengelolaan usaha dan membuka peluang untuk pengembangan pasar.
Veronica Colondam, Founder dan CEO YCAB Foundation, menjelaskan program ini selaras dengan misi organisasi untuk memperkuat peran perempuan dalam perekonomian.
“Melalui program ini, kami memberdayakan para *womenpreneurs* pelaku usaha ultra-mikro dengan kepercayaan diri, pengetahuan, dan keterampilan keuangan yang mereka perlukan untuk bertumbuh,” ujarnya.
Ia menambahkan, perkembangan awal yang terlihat menunjukkan usaha yang semakin kuat akan menguatkan keluarga, dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan ekonomi bangsa.
Pemerintah turut memberikan dukungan terhadap inisiatif yang memperluas akses pembiayaan bagi usaha perempuan.
Riza Adha Damanik, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, menyatakan kolaborasi ini selaras dengan upaya pemerintah meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Hingga November 2025, KUR telah menyalurkan Rp241,28 triliun kepada lebih dari 4 juta UMKM, di mana 51,35 persen di antaranya adalah perempuan,” ujarnya.
Program Kita Berdaya mengombinasikan pelatihan, pendampingan usaha, inisiatif inklusi keuangan, dan dukungan akses pasar.
Melalui kemitraan antara HSBC Indonesia dan YCAB Foundation, program ini diharapkan terus memperluas jangkauan dukungan untuk perempuan pelaku usaha mikro agar semakin tangguh, mandiri, dan berdaya secara ekonomi.
Tag: #hsbc #ycab #perkuat #ketangguhan #ekonomi #pelaku #usaha #mikro #perempuan