Robert Kiyosaki Ogah Jual Bitcoin Saat Pasar Bergejolak, Ini Sebabnya
Harga bitcoin (BTC) kembali berada dalam tekanan kuat, khususnya pada bulan November 2025 ini.
Pada pertengahan November 2025, aset kripto terbesar tersebut anjlok ke level terendah enam bulan di 95.835 dollar AS. Harga BTC melemah sekitar 11 persen dalam sepekan.
Penurunan drastis ini terjadi seiring kejatuhan mendadak saham-saham teknologi dan kecerdasan buatan (AI), yang menyeret sentimen pasar ke aset berisiko, termasuk kripto.
Mata uang kripto paling mahal di dunia, bitcoin (BTC). Harga Bitcoin anjlok ke Rp 1,84 miliar akibat memanasnya perang dagang AS?China.
Meskipun tekanan pasar cukup kuat, gejolak ini belum dikategorikan sebagai kepanikan massal. Data menunjukkan sekitar 900 juta dollar AS posisi long bitcoin dilikuidasi.
Jumlah tersebut besar, tetapi hanya mencerminkan kurang dari 2 persen total open interest, jauh lebih moderat dibandingkan aksi jual besar pada 10 Oktober 2025, ketika likuiditas tipis mempercepat kejatuhan bitcoin secara signifikan.
Dengan kondisi seperti ini, banyak investor ritel memilih mundur atau menjual posisi mereka.
Namun, satu nama kembali mencuri perhatian, yakni Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad dan salah satu figur keuangan paling vokal soal bitcoin.
Alih-alih menjual atau mengurangi eksposurnya, Kiyosaki justru mengambil sikap sebaliknya.
Robert Kiyosaki tidak menjual bitcoin: “saya tidak butuh uang tunai”
Dalam unggahannya di platform X akhir pekan lalu, Kiyosaki menegaskan bahwa ia tidak berencana menjual bitcoin, meskipun pasar sedang dalam tekanan.
Robert Kiyosaki kembali mengeluarkan peringatan soal kondisi ekonomi global. Ia mengajak investor untuk beralih ke emas, perak, dan Bitcoin
"Bitcoin anjlok? Apakah saya akan menjual? Tidak, saya sedang menunggu!" tulisnya.
Ia kemudian menambahkan penjelasan yang menjadi inti strategi jangka panjangnya.
"Penyebab semua pasar runtuh adalah dunia sedang membutuhkan uang tunai. Saya tidak butuh uang tunai," terang dia.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi keyakinannya bahwa banyak pelaku pasar saat ini menjual aset bukan karena hilangnya kepercayaan fundamental, melainkan karena kebutuhan likuiditas jangka pendek.
Kiyosaki menilai gejolak harga lebih merupakan konsekuensi dari tekanan ekonomi yang lebih luas, bukan perubahan nilai bitcoin itu sendiri.
Menurut Kiyosaki, orang menjual karena mereka membutuhkan uang tunai segera, bukan karena mereka tidak percaya lagi terhadap masa depan bitcoin.
Karena ia tidak membutuhkan likuiditas tambahan untuk kebutuhan sehari-hari, ia memilih tetap bertahan dan menunggu kondisi membaik.
Membaca tekanan pasar: pengaruh kejatuhan saham teknologi
Penurunan bitcoin dalam beberapa hari terakhir tak lepas dari gejolak yang terjadi di pasar teknologi.
Koreksi tajam pada saham-saham AI dan perusahaan teknologi besar menggoyang kepercayaan investor global terhadap aset spekulatif, termasuk kripto.
Analis menyebut bahwa pergerakan bitcoin yang melemah hingga menembus 95.000 dollar AS lebih merupakan guncangan risiko (risk-off shock) akibat penurunan nilai saham teknologi, kebutuhan uang tunai di kalangan investor global, dan likuidasi otomatis di pasar derivatif kripto.
Ilustrasi bitcoin.
Dalam 24 jam terakhir, data mencatat 92.658 trader melikuidasi posisinya, dengan total nilai likuidasi sekitar 149,65 juta dollar AS.
Meski angka tersebut signifikan, pasar tidak menunjukkan tanda “kapitulasi” atau kehancuran total. Tekanan pasar mendingin, tetapi aktivitas perdagangan masih berjalan normal.
Ini sejalan dengan narasi Kiyosaki, yakni pasar sedang menghadapi tekanan likuiditas, bukan kejatuhan fundamental.
Keyakinan Kiyosaki: ancaman utang global dan “The Big Print”
Kiyosaki telah lama mengaitkan pandangannya soal bitcoin dengan kondisi makroekonomi dunia.
Di tengah gejolak terbaru, ia kembali mengemukakan kekhawatiran utama yang menurutnya menjadi penyebab sebenarnya penurunan pasar keuangan global.
Ia menyebut utang global yang sangat besar sebagai “bom waktu ekonomi”.
Dalam pandangannya, bank sentral dan pemerintah pada akhirnya akan merespons dengan apa yang ia sebut “The Big Print”, gelombang pencetakan uang besar-besaran.
Menurutnya, ketika pemerintah kembali menambah pasokan uang, mata uang fiat akan semakin melemah. Di sinilah aset langka seperti emas, perak, bitcoin, dan ethereum akan mendapatkan kembali kekuatannya.
Ia mengakui tetap bisa salah, namun menegaskan bahwa ia hanya membagikan langkah yang ia ambil sendiri:
“Saya mungkin salah, tetapi ini adalah pilihan saya sendiri," ujar dia.
Aset arus kas: sumber ketahanan Kiyosaki
Robert Kiyosaki, pakar keuangan dan penulis buku laris Rich Dad, Poor Dad.Salah satu alasan mengapa Kiyosaki bisa tenang menghadapi gejolak pasar adalah karena ia tidak bergantung pada penjualan aset spekulatif seperti bitcoin.
Ia telah lama menekankan pentingnya memiliki aset penghasil arus kas (cash-flowing assets) seperti properti sewaan, bisnis swasta, dan investasi yang memberikan pendapatan pasif reguler.
Pendapatan stabil dari aset tersebut membuatnya tidak perlu menjual bitcoin saat harga turun. Kiyosaki bahkan menyebut nasihat karakter fiksi Miss Piggy sebagai dasar filosofinya.
“Kunci mengelola uang adalah memiliki uang saat Anda membutuhkannya," ungkap dia.
Ia mengartikannya sebagai prinsip yang mengajarkan pentingnya arus kas, bukan sekadar memiliki aset.
Belajar dari kesalahan: panik di masa lalu
Kiyosaki mengakui bahwa ia tidak selalu memiliki ketenangan seperti sekarang. Ia bercerita bahwa pada masa-masa resesi sebelumnya, ia sering melakukan kesalahan seperti panik, menjual terlalu cepat, dan mengambil keputusan buruk di saat-saat stres.
Menurutnya, kesalahan besar tersebut justru menjadi guru terbaik dalam hidup, karena "sekolah tradisional tidak pernah mengajarkan cara menghadapi kegagalan finansial.”
Ia menilai sistem pendidikan lebih fokus menghukum kesalahan daripada menggunakannya sebagai sarana belajar. Ini, menurutnya, salah satu alasan banyak orang terdidik tetap kesulitan mengelola finansial.
Rencana Kiyosaki selanjutnya: membeli bitcoin setelah pasar stabil
Di tengah tekanan pasar, Kiyosaki menyampaikan rencana jangka panjang. Ia berniat membeli lebih banyak bitcoin, tetapi menunggu sampai pasar kembali stabil.
Ia mengingatkan bahwapersediaan bitcoin hanya 21 juta unit, yang menurutnya menjadi alasan kuat mengapa nilai aset tersebut dapat meningkat seiring waktu.
Apa implikasi strategi Kiyosaki untuk investor?
Langkah Kiyosaki tentu tidak bisa diterapkan mentah-mentah oleh semua orang. Tetapi ada beberapa pelajaran penting yang relevan bagi investor.
1. Likuiditas adalah pelindung pertama
Investor yang memiliki cadangan kas atau arus kas stabil jauh lebih siap menghadapi volatilitas.
Robert Kiyosaki, pakar keuangan dan penulis buku laris Rich Dad, Poor Dad. Lima jenis investasi ini diyakini Robert Kiyosaki bisa membawa kebahagiaan jangka panjang.
2. Jangan melakukan aksi jual karena panik
Penjualan impulsif seringkali menciptakan kerugian permanen.
3. Pasar tidak selalu bergerak karena fundamental
Kadang pasar turun bukan karena aset buruk, tetapi karena tekanan eksternal, seperti kebutuhan dana dari investor besar.
4. Eksposur terhadap aset berisiko harus disesuaikan dengan profil risiko
Tidak semua orang mampu menahan penurunan tajam seperti Kiyosaki.
5. Perspektif jangka panjang membantu meredakan stres
Harga jangka pendek selalu fluktuatif. Nilai fundamental sering terlihat dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Penurunan harga bitcoin hingga 95.835 dollar AS menambah kekhawatiran investor mengenai kondisi pasar kripto.
Namun, bagi Robert Kiyosaki, gejolak ini bukan alasan untuk menjual—bahkan ia menyatakan justru akan membeli lebih banyak setelah pasar stabil.
Strateginya berpijak pada beberapa hal:
- Kekuatan aset arus kas yang memberinya ketahanan
- Keyakinan terhadap kelangkaan bitcoin
- Pandangan bahwa penurunan harga saat ini lebih disebabkan oleh kebutuhan likuiditas global
- Antisipasi terhadap “The Big Print” yang dapat melemahkan mata uang fiat.
Bagi investor, ini memberikan refleksi penting, yakni memiliki rencana jangka panjang, mengelola risiko, dan tidak terburu-buru bereaksi terhadap guncangan pasar dapat menjadi kunci menjaga kesehatan finansial.
Tag: #robert #kiyosaki #ogah #jual #bitcoin #saat #pasar #bergejolak #sebabnya