OJK Segera Naikkan Batas ''Free Float'' Saham jadi 10 Persen
Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam Media Gathering Pasar Modal, Sabtu (15/11/2025).(KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI)
12:20
15 November 2025

OJK Segera Naikkan Batas ''Free Float'' Saham jadi 10 Persen

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk meningkatkan batasan free float atau jumlah saham yang dapat diperdagangkan oleh publik.

Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan kajian mendalam terkait kenaikan batas free float ini.

"Ini sudah menjadi kajian kami yang sangat serius dan mudah-mudahan dapat kami terapkan dalam waktu dekat," kata dia dalam Media Gathering Pasar Modal, Sabtu (15/11/2025).

Ilustrasi saham. BREN dan BRMS masuk MSCI IndexSHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham. BREN dan BRMS masuk MSCI Index

Ia menambahkan, saat ini pasar modal menetapkan batasan free float sebanyak 7,5 persen. Realisasi tersebut saat ini masih berada di bawah rata-rata free float regional.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, batasan minimum free float ini perlu untuk ditingkatkan.

"Mungkin target kami memang 25 persen, tetapi tidak mungkin kami langsung ke 25 persen karena konsekuensinya," imbuh dia.

Dalam waktu dekat, Inarno bilang akan menaikkan batasan minimum free float saham di pasar modal menjadi 10 persen.

Selain itu, ke depannya, perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) juga diharapkan dapat memenuhi minimal free float sebesar 10 persen.

Harapannya, kenaikan ini dapat terus bertumbuh ke level 15 persen dan pada akhirnya memenuhi target di 25 persen.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman ketika ditemui di Main Hall BEI, Kamis (27/3/2025)KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman ketika ditemui di Main Hall BEI, Kamis (27/3/2025)

Hal tersebut juga diamini oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman. Ia mengatakan, pihaknya memang berencana untuk menambahkan batasan free float saham.

"Mungkin bocoran kami tidak akan drastis menambah persentase, tapi dasarnya, kalau IPO dulu itu berdasarkan ekuitas, tapi masukan dari bursa itu berdasarkan market cap," ungkap dia.

Menurut Iman, market cap atau kapitalisasi pasar lebih menunjukkan kondisi perusahaan saat ini.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa ke depannya, bursa akan meminta perusahaan yang akan menggelar IPO untuk memenuhi persyaratan freefloat sebesar 10 persen.

Saat ini ia mencatat masih berdapat sekitar 30 perusahaan yang belum memenuhi batas free float sebesar 7,5 persen.

Lebih lanjut, Iman bilang, perusahaan-perusahaan blue chip yang telah lama menggelar IPO juga perlu didorong untuk dapat meningkatkan free float-nya. Hal ini juga bertujuan agar asing bisa masuk ke pasar modal Indonesia.

"PR kami adalah bagaimana perusahaan yang darling dulu, misalnya bank-bank seperti CIMB yang free floatnya masih rendah, lebih tinggi, karena kalau terlalu rendah, asing tidak bisa masuk juga," ungkap dia.

Tak hanya itu, Iman juga bilang, pihaknya mengusulkan kepada OJK untuk mempermudah persyaratan perusahaan melakukan rights issue.

Dengan demikian, hal tersebut harapannya akan mempermudah penambahan saham free float terhadap yang sudah ada bisa lebih cepat.

"Karena rights issue kami sekarang terus terang prosesnya hampir sama dengan IPO," tutup dia.

Tag:  #segera #naikkan #batas #free #float #saham #jadi #persen

KOMENTAR