BBCA hingga Astra Buyback Triliunan, Pasar Saham Dapat Sinyal Positif

– Sejumlah emiten besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback.

Langkah ini menunjukkan upaya korporasi menjaga stabilitas harga saham di tengah fluktuasi pasar yang tinggi.

Buyback dilakukan dengan membeli kembali saham yang beredar menggunakan dana internal.

Tujuannya untuk meningkatkan nilai pemegang saham, memperkuat kepercayaan investor, dan mengoptimalkan struktur permodalan.

Sejumlah emiten konstituen LQ45 menyiapkan dana besar untuk aksi tersebut.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalokasikan hingga Rp 2,49 triliun dengan sumber dana dari kas internal. Periode buyback berlangsung hingga 3 November 2026.

PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk periode 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026.

Anak usahanya, PT United Tractors Tbk (UNTR), juga menyiapkan Rp 2 triliun dengan periode 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang terbesar dengan nilai buyback maksimal Rp 5 triliun. Aksi ini berlangsung dari 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan buyback dilakukan untuk menjaga likuiditas dan memperbaiki pergerakan harga saham agar sejalan dengan fundamental perusahaan.

“Investor menyukai aksi buyback karena menunjukkan perusahaan memiliki prospek positif ke depan,” ujar Nafan, Minggu (9/11/2025).

Ia menilai buyback juga membantu meningkatkan kapitalisasi pasar serta memperkuat tata kelola perusahaan.

Sebelum pengumuman, investor umumnya sudah melakukan akumulasi saham, dan minat beli meningkat setelah aksi diumumkan.

Nafan merekomendasikan saham ASII di Rp 6.500, BBCA di Rp 8.700, ITMG di Rp 23.775, dan UNTR di Rp 27.825.

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Emiten Gelar Buyback Bernilai Jumbo, Ini Catatan Analis

Tag:  #bbca #hingga #astra #buyback #triliunan #pasar #saham #dapat #sinyal #positif