Emiten Prajogo TPIA Catat Laba Rp 21,46 Triliun, Balik Arah dari Rugi Tahun Lalu
Profil Prajogo Pangestu, konglomerat Indonesia yang jadi orang terkaya di Asia Tenggara pada awal Agustus 2025.(DOK. PT BARITO PACIFIC TBK)
16:16
31 Oktober 2025

Emiten Prajogo TPIA Catat Laba Rp 21,46 Triliun, Balik Arah dari Rugi Tahun Lalu

– PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatat laba bersih 1,29 miliar dollar AS atau setara Rp 21,46 triliun pada kuartal III-2025. Perhitungan menggunakan kurs Rp 16.642 per dollar AS.

Capaian ini berbalik dari posisi rugi bersih 59,37 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur dan Chief Financial Officer Chandra Asri Group, Andre Khor, menyebut kinerja tersebut menjadi tonggak penting dalam transformasi perusahaan menuju pemimpin regional di sektor energi, kimia, dan infrastruktur.

“Kami berhasil membukukan laba bersih tertinggi sebesar 1,7 miliar dollar AS, yang mencerminkan ketahanan keuangan dan kemampuan adaptif strategis kami,” kata Andre dalam keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan, sepanjang tahun ini Chandra Asri terus memperkuat tiga pilar utama bisnisnya, yaitu energi, kimia, dan infrastruktur. Seluruh langkah dilakukan dengan prinsip keberlanjutan sebagai dasar pertumbuhan jangka panjang.

Pada sektor energi, Chandra Asri memperluas kehadiran regional melalui perjanjian jual beli (Sales Purchase Agreement) untuk mengakuisisi jaringan stasiun layanan ritel Esso milik ExxonMobil di Singapura.

Akuisisi dilakukan lewat special purpose vehicle di bawah anak usaha yang dimiliki sepenuhnya.

“Aksi strategis ini memperkuat visi Group untuk membangun infrastruktur energi terintegrasi di kawasan Asia Tenggara, melanjutkan ekspansi sebelumnya melalui Aster Chemicals & Energy Pte. Ltd. (Aster),” ujar Andre.

Di sektor kimia, pembangunan pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon sudah mencapai 33 persen. Setelah beroperasi, pabrik ini akan meningkatkan kemandirian industri kimia nasional dan mengurangi impor bahan baku.

Menurut Andre, proyek tersebut berpotensi memberi penghematan hingga Rp 10 triliun per tahun. Ia menilai hal ini menegaskan peran Chandra Asri dalam memperkuat industri hilir di Indonesia.

Selain itu, penyelesaian akuisisi Chevron Phillips Singapore Chemicals juga berjalan lancar dan langsung menambah nilai perusahaan.

Pada sektor infrastruktur, Chandra Asri memperkuat portofolio lewat anak usaha PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI).

Setelah melantai di bursa, CDI menambah dua kapal kimia dan 20 truk baru, meningkatkan kepemilikan di PT Chandra Shipping International serta PT Marina Indah Maritim, dan memperluas kapasitas tenaga surya menjadi 11 MWp.

Langkah itu memperkokoh posisi CDI sebagai pemain utama di sektor logistik dan energi terbarukan.

Andre menambahkan, Aster berhasil memperoleh sustainability-linked loan senilai 1 miliar dollar AS dengan permintaan yang tinggi.

Pinjaman ini dikaitkan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca dan disertai kerja sama dengan Aether Fuels dalam pengembangan bahan bakar berkelanjutan.

Tag:  #emiten #prajogo #tpia #catat #laba #2146 #triliun #balik #arah #dari #rugi #tahun #lalu

KOMENTAR