OJK Bidik Inklusi Keuangan 93 Persen, Edukasi dan Akses Pendanaan Jadi Fokus
Ilustrasi inklusi keuangan di era digital.(ARSIP KOMPAS/SUPRIYANTO)
17:16
28 Oktober 2025

OJK Bidik Inklusi Keuangan 93 Persen, Edukasi dan Akses Pendanaan Jadi Fokus

— Upaya mempercepat pencapaian target inklusi keuangan nasional terus dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.

Salah satunya adalah penyelenggaraan Financial Expo (FinExpo) di Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi puncak dari agenda tahunan tersebut.

Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari mengatakan, FinExpo merupakan rangkaian penutup dari kegiatan Road to BIK yang telah berlangsung sejak September 2025.

Ilustrasi menabung. Tips menabung yang efektif untuk Gen Z agar keuangan tetap aman.Dok. Shutterstock/iHumnoi Ilustrasi menabung. Tips menabung yang efektif untuk Gen Z agar keuangan tetap aman.

“Agenda FinExpo mencakup edukasi, pembukaan rekening dan produk keuangan, fasilitasi pembiayaan, serta kampanye inklusi keuangan secara masif di seluruh Indonesia. Termasuk dukungan kegiatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) oleh kantor OJK setempat,” ujar Yunita dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

Pemerintah bersama OJK menargetkan tingkat inklusi keuangan mencapai 93 persen pada 2029 dan 98 persen pada 2045.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks inklusi nasional telah mencapai 80,51 persen, naik 5,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Capaian tersebut menjadi indikator positif, sekaligus tantangan bagi industri jasa keuangan untuk terus memperluas jangkauan akses dan edukasi di seluruh lapisan masyarakat.

PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), salah satu platform pinjaman daring (pindar) berizin dan diawasi OJK, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen memperluas akses layanan keuangan digital bagi masyarakat.

Easycash menggelar berbagai aktivitas literasi keuangan, antara lain booth activation, kunjungan media, serta sesi radio talk show.

 

Ilustrasi mengelola keuangan saat resesi.Thinkstockphotos Ilustrasi mengelola keuangan saat resesi.

Tujuannya, memperkenalkan layanan pindar Easycash sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan pribadi secara bertanggung jawab.

Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo menuturkan, kegiatan edukasi ini penting untuk memperluas literasi digital dan membedakan layanan resmi dengan pinjaman ilegal.

“Melalui FinExpo 2025, Easycash melakukan kegiatan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat, terutama tentang cara mengelola keuangan pribadi, memahami manfaat dan risiko layanan pindar, serta mengenali perbedaan antara platform pindar berizin dan pinjol ilegal,” terangnya.

Lebih lanjut, Nucky menambahkan, keberadaan Easycash merupakan bagian dari upaya nasional untuk menyediakan alternatif akses layanan keuangan yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat underbanked dan unbanked.

“Partisipasi Easycash dalam FinExpo mempertegas komitmen kami untuk memperluas akses keuangan secara merata. Kami menawarkan solusi pendanaan yang cepat, aman, dan bertanggung jawab yang sejalan dengan tujuan penyelenggaraan BIK dalam membuka akses dan mendorong penggunaan produk jasa keuangan secara bijak,” katanya.

Melalui sinergi dengan OJK dan para pemangku kepentingan lain, Easycash menyatakan komitmen untuk memperkuat literasi keuangan digital serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan produk keuangan daring yang aman dan bertanggung jawab.

Tag:  #bidik #inklusi #keuangan #persen #edukasi #akses #pendanaan #jadi #fokus

KOMENTAR