Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
ilustrasi berwirausaha (pixabay.com/Pexels)
21:34
25 Oktober 2025

Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur

Baca 10 detik
  • Program Mantapreneur Bank Mantap sasar 50 pensiunan wirausahawan Jawa Tengah.

  • Program ini fasilitasi pensiunan wirausahawan untuk mulai Go Ekspor.

  • ASN didorong mulai wirausaha lima tahun sebelum pensiun agar berkelanjutan.

Menjadi Wirausahawan kini tidak mengenal umur, kini pensiuanan juga bisa memulai usaha kecil menengah. Apalagi, saat ini banyak program yang bisa dimanfaatkan oleh pensiunan untuk menjadi wirausahawan.

Misalnya, program Mantapreneur Naik Kelas Go Ekspor, Bank Mandiri Taspen yang menyasar 50 wirausahawan pensiunan di Jawa Tengah.

Mereka berasal dari berbagai lini usaha, seperti kerajinan tangan, mebel, fashion, batik, tas kulit, hingga kopi lokal.

Plt Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama, menjelaskan program Mantapreneur merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tiga pilar utama, yaitu Mantap Sehat, Mantap Aktif, dan Mantap Sejahtera.

Ilustrasi Wirausaha (Pexels/Meruyert Gonullu) PerbesarIlustrasi Wirausaha (Pexels/Meruyert Gonullu)

"Mantapreneur Naik Kelas ini adalah program khusus yang kami siapkan untuk para purna bakti yang punya usaha. Kali ini temanya Go Ekspor, maksudnya kita ingin Mantapreneur atau para purna bakti yang sudah punya usaha, tidak hanya terbatas pemasaran di dalam negeri saja," ujar Maswar yang dikutip di Jakarta, Sabtu (25/10/2025).

Melalui kolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, Bank Mandiri Taspen memfasilitasi para peserta untuk memahami standar, pembiayaan, dan prosedur ekspor. Dari 50 peserta, Maswar menargetkan setengahnya bisa masuk dalam program Go Ekspor.

“Kita bekerja sama dengan Eximbank supaya para mitra kita ini bisa ekspor produk-produknya ke mancanegara. Jadi bisa mendorong devisa juga untuk Indonesia,” kata Maswar.

Peserta pelatihan dibekali wawasan praktis, mulai dari kontinuitas produksi hingga standar internasional untuk kemasan dan kelayakan produk. Maswar menekankan pentingnya konsistensi dan kualitas agar produk Indonesia bisa bersaing di pasar global.

“Kita bekali dengan pendidikan syarat-syarat untuk bisa ekspor. Misalnya, kontinuitas produksi. Kalau janji ekspor satu ton setahun, ya harus bisa dipenuhi, tidak bisa tiba-tiba hanya 500 kg. Kalau kita mau ekspor itu packaging-nya harus benar. Di dalam kopi sachet itu harus tercantum tanggal kadaluarsanya kapan," imbuhnya.

Program ini juga menjawab tantangan umum yang dialami banyak pensiunan kehilangan aktivitas produktif setelah purna tugas. Direktur Operasional PT Taspen, Tribuna Phitera Djaja, menilai program Mantapreneur menjadi solusi untuk menjaga keberlanjutan dan semangat hidup para pensiunan.

“Program ini memang sudah kita minta ke seluruh Mitra Bayar Bank pensiunan. Jadi sebelum ASN itu masuk batas usia pensiun mereka sudah punya bekal kewirausahaan,” ungkap Tribuna.

Ia menambahkan, penting bagi ASN untuk mulai berwirausaha lima tahun sebelum pensiun, agar bisnis yang dirintis punya waktu berkembang dan berkelanjutan.

“Kami mendorong agar peserta Taspen sudah dibekali pelatihan wirausaha minimal lima tahun sebelum pensiun. Artinya sustainability-nya nanti bisa berkelanjutan lebih lama, karena kalau satu atau dua tahun kalau sudah enggak berhasil dia selesai. Kalau lima tahun tidak berhasil, masih bisa mencoba lagi hingga berhasil," jelasnya.

Dengan pendekatan yang holistik. dari sisi ekonomi, sosial, hingga kesehatan. Bank Mandiri Taspen menegaskan bahwa masa pensiun bukan akhir dari kontribusi, tetapi awal dari babak baru untuk tumbuh dan berdaya.

Program Mantapreneur Naik Kelas membuktikan bahwa para pensiunan tak hanya bisa hidup sejahtera, tetapi juga mendorong ekonomi nasional hingga ke pasar global.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #pensiunan #bisa #gali #cuan #jadi #wirausahawan #dari #program #mantapreneur

KOMENTAR