Lonjakan Investasi Jadi Andalan untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
CEO Danantara Rosan P Roeslani memberikan keterangan usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. (Kompas.com/Dian Erika)
09:40
21 Oktober 2025

Lonjakan Investasi Jadi Andalan untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen pada 2029.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebut investasi akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan untuk mencapai target tersebut.

Ia menjelaskan, struktur pertumbuhan ekonomi nasional saat ini ditopang konsumsi domestik sekitar 53 sampai 54 persen, investasi sekitar 28 sampai 29 persen, belanja pemerintah 6 hingga 7 persen, dan net ekspor 2 persen.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. FREEPIK/PIKISUPERSTAR Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

"Sekarang kalau lihat dari semua komponen itu yang memungkinkan untuk meningkat adalah investasi. Jadi, growth-nya kita ini memang di-drive-in sama investasi," ujar Rosan saat sesi wawancara dengan KompasTV terkait satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025) malam.

Maka dari itu, menurut perhitungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 13.000 triliun dalam kurun 2025-2029.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi dalam satu dekade sebelumnya, yakni sekitar Rp 9.100 triliun pada 2014-2024.

"Jadi memang dalam 5 tahun ke depan ini pertumbuhan investasi itu dibutuhkan kenaikannya cukup signifikan," ucap Rosan yang juga CEO Danantara Indonesia.

Ia pun meyakini tren realisasi investasi nasional saat ini menunjukkan sinyal positif. Hal ini tercermin dari capaiannya yang sejalan dengan target, di mana hingga kuartal III-2025 realisasi investasi sudah sebesar Rp 1.434 triliun atau sekitar 75,2 persen dari target tahunan sebesar Rp 1.905 triliun.

"Sehingga kalau dari segi investasi kita bisa menunjang economic growth ini sampai nanti mencapainya sesuai dengan target 8 persen di tahun 2029," kata dia.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P RoeslaniKOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P RoeslaniKendati begitu, Rosan mengakui tantangan terbesar adalah memastikan investasi yang masuk berkualitas.

Investasi tersebut tidak hanya bersifat modal, tetapi juga harus padat karya agar mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Tren saat ini, kata dia, karakter investasi yang masuk semakin padat modal sehingga kurang menyerap tenaga kerja.

Jika 10 tahun lalu investasi sebesar Rp 1 triliun mampu menciptakan sekitar 2.640 lapangan kerja, kini jumlahnya turun menjadi sekitar 1.300 lapangan kerja.

Maka dari itu, Rosan bilang, pemerintah akan terus mendorong percepatan hilirisasi industri di berbagai sektor, mulai dari komoditas mineral hingga pertanian, yang dinilai memiliki potensi besar untuk bisa menarik investasi padat karya.

"Kalau kita lihat hilirisasi, mungkin melihatnya kebanyakan hilirisasi bidang mineral, yang di mana memang di situ padat modal. Tapi ada juga, contohnya, hilirisasi di bidang kelapa yang investasinya sudah masuk ke kita, sedang tahap konstruksi, itu nilainya hanya 100 juta dollar AS, tapi dari segi penciptaan lapangan pekerjaannya, di tahap pertama saja akan menyerap 5.000 orang, dan bisa mencapai 10.000 orang," papar Rosan.

Tag:  #lonjakan #investasi #jadi #andalan #untuk #capai #target #pertumbuhan #ekonomi #persen

KOMENTAR