5 Rumus Investasi Sukses Menurut Warren Buffett
Warren Buffett merupakan salah satu investor paling sukses sepanjang sejarah. Simak 5 rumus investasi sukses menurut Warren Buffett. (AFP PHOTO/PAUL MORIGI)
15:24
19 Oktober 2025

5 Rumus Investasi Sukses Menurut Warren Buffett

Filosofi investasi Warren Buffett telah menciptakan kekayaan luar biasa selama lebih dari enam dekade.

Ia berhasil mengubah Berkshire Hathaway dari perusahaan tekstil yang hampir bangkrut menjadi salah satu korporasi paling berharga di dunia.

Pendekatannya tidak didasarkan pada algoritma rumit atau upaya menebak arah pasar, melainkan pada prinsip dasar yang bisa dipahami dan diterapkan siapa pun.

Lima rumus penting berikut ini menjadi tulang punggung strategi investasi Buffett, memberikan panduan untuk membangun kekayaan jangka panjang melalui pemilihan saham yang cerdas.

Prinsip-prinsip ini juga ia gunakan untuk mengakuisisi berbagai bisnis besar dan menumbuhkan Berkshire Hathaway menjadi raksasa global.

Simak 5 rumus investasi sukses menurut Warren Buffett seperti dilansir dari New Trader U:

1. Rumus Value Investing: Beli di Bawah Nilai Intrinsik

Di inti strategi Buffett terdapat konsep nilai intrinsik—yakni nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan berdasarkan kemampuannya menghasilkan arus kas sepanjang waktu.

Perhitungan ini jauh melampaui analisis laba saat ini atau nilai buku. Buffett menghitung semua arus kas yang bisa dihasilkan perusahaan hingga masa depan, lalu mendiskon nilainya ke saat ini.

Pendekatan ini ia pelajari dari mentornya, Benjamin Graham, tetapi kemudian ia sempurnakan dengan fokus pada kualitas dan prediktabilitas arus kas di masa depan. Ia menilai posisi kompetitif perusahaan, kualitas manajemen, dan dinamika industrinya untuk memperkirakan kemampuan laba yang berkelanjutan.

Kunci utama dalam rumus ini adalah margin of safety atau batas keamanan. Buffett biasanya hanya membeli saham yang harganya 25–50 persen di bawah nilai intrinsiknya. Jika sebuah perusahaan dinilai layak 100 dollar AS per saham, ia akan menunggu hingga harganya turun ke kisaran 50–75 dollar AS sebelum membeli.

Kesabaran inilah yang menjadi rahasia kesuksesannya—menurunkan risiko kerugian permanen sekaligus membuka peluang keuntungan jangka panjang.

2. Rumus Debt-to-Equity (Rasio Utang terhadap Modal Sendiri)

Pendekatan Buffett terhadap utang sangat sederhana. Ia menghitung rasio utang terhadap ekuitas dengan membagi total liabilitas dengan ekuitas pemegang saham. Buffett lebih suka perusahaan dengan rasio di bawah 0,5.

Menurutnya, perusahaan hebat tidak perlu berutang besar untuk bertumbuh. Perusahaan dengan utang rendah lebih tahan terhadap krisis ekonomi, lebih fleksibel dalam menangkap peluang, dan menghasilkan keuntungan dari kinerja operasional, bukan dari rekayasa keuangan.

Buffett sangat mengagumi bisnis yang mampu membiayai pertumbuhannya hanya dari kas internal tanpa pendanaan eksternal. Bisnis seperti ini menunjukkan kekuatan ekonomi sejati yang bisa menggandakan kekayaan pemegang saham selama puluhan tahun.

Ilustrasi investasi. 
Shutterstock/A9 STUDIO Ilustrasi investasi. 3. Rumus Return on Equity (ROE): Ukur Efektivitas Manajemen

Return on Equity atau ROE adalah indikator utama Buffett dalam menilai efektivitas manajemen. ROE dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham—menggambarkan seberapa efisien sebuah perusahaan mengubah modal investor menjadi laba.

Buffett mencari perusahaan dengan ROE di atas 15 persen secara konsisten, tanpa bantuan utang berlebihan. ROE tinggi yang stabil menandakan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif berkelanjutan, seperti merek kuat, teknologi unik, atau efisiensi biaya yang tak mudah ditiru.

Ia lebih memilih perusahaan dengan ROE stabil 20 persen selama bertahun-tahun ketimbang yang sesekali melonjak 40 persen lalu merugi. Konsistensi seperti ini mencerminkan model bisnis yang tangguh dan manajemen yang kompeten.

4. Rumus Owner Earnings (Laba Pemilik)

Sebagian besar investor berfokus pada laba per saham (earnings per share), tapi Buffett menilai “owner earnings” sebagai ukuran yang lebih akurat untuk menilai kekuatan kas perusahaan.

Rumusnya:
Owner earnings = laba bersih + depresiasi & amortisasi – belanja modal (capital expenditure)

Rumus ini menunjukkan berapa banyak kas yang benar-benar mengalir ke pemilik setelah perusahaan memenuhi semua kebutuhan investasi.

Banyak perusahaan yang terlihat menguntungkan di laporan keuangan, tetapi harus terus berinvestasi besar hanya untuk mempertahankan posisinya di pasar. Buffett menghindari bisnis semacam itu, dan lebih memilih yang menghasilkan arus kas bebas besar.

Pendekatan ini membantu Buffett melihat realitas ekonomi sebenarnya—membedakan perusahaan yang hanya untung di atas kertas dengan yang benar-benar mencetak uang tunai.

5. Rumus Economic Moat (Parit Ekonomi yang Melindungi Bisnis)

Konsep economic moat (parit ekonomi) mungkin merupakan kontribusi paling penting Buffett dalam dunia investasi. Ia mencari bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif berkelanjutan yang melindungi laba dari serangan pesaing.

Moat bisa berbentuk merek kuat, efek jaringan, biaya pindah pelanggan yang tinggi, atau keunggulan biaya produksi. Semakin lebar dan tahan lama moat suatu perusahaan, semakin lama pula ia bisa mempertahankan keuntungan di atas rata-rata.

Buffett sering bertanya: “Jika ada pesaing dengan modal tak terbatas, bisakah mereka menggantikan posisi perusahaan ini?”

Jika jawabannya tidak, maka bisnis itu punya moat yang tangguh — seperti Coca-Cola atau American Express, yang telah ia pegang selama puluhan tahun.

Tag:  #rumus #investasi #sukses #menurut #warren #buffett

KOMENTAR