Permintaan Talenta Keuangan Senior Tinggi, tapi Kesenjangan Keterampilan Masih Lebar
Ilustrasi(Getty Images/iStockphoto/Vasyl Dolmatov)
09:40
15 Oktober 2025

Permintaan Talenta Keuangan Senior Tinggi, tapi Kesenjangan Keterampilan Masih Lebar

- Permintaan terhadap profesional keuangan berpengalaman di Indonesia terus meningkat di seiring percepatan transformasi digital, perubahan regulasi, dan tuntutan tata kelola yang semakin kompleks.

Namun, lonjakan permintaan ini belum sebanding dengan ketersediaan talenta profesional keuangan yang sesuai kebutuhan industri.

Associate Director Talentvis Consulting Indonesia, Patricia Setyadjie mengatakan, pasar tenaga kerja keuangan kini menghadapi ketimpangan antara ekspektasi perusahaan dan kesiapan kandidat.

Berdasarkan data internal Talentvis per September 2025, terdapat lebih dari 3.000 lowongan di bidang keuangan. Sekitar 700 posisi di antaranya berada di level senior seperti CFO, Finance Director, atau Head of Finance.

"Banyak posisi strategis tetap kosong karena perusahaan mencari profesional keuangan yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan strategis dan literasi digital yang memadai," ujar Patricia dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Menurut dia, profesional keuangan kini dituntut berperan sebagai strategic business partner, bukan sekadar penjaga angka. Keahlian seperti financial modeling, data analytics, merger dan akuisisi (M&A), pelaporan ESG, serta penguasaan sistem ERP seperti SAP atau Oracle menjadi standar baru.

Selain kemampuan teknis, perusahaan juga mencari talenta dengan kompetensi komunikasi lintas budaya, data storytelling, dan kepemimpinan kolaboratif

"Dulu kemampuan bahasa Inggris dianggap nilai tambah, sekarang sudah jadi syarat dasar. Talenta keuangan harus punya digital fluency dan global mindset," tambah Patricia.

Tren serupa terjadi di kawasan Asia Tenggara, terutama di Singapura, Malaysia, dan Vietnam, di mana profesional keuangan sudah terbiasa dengan multi-country reporting, pajak lintas batas, dan kepatuhan ESG.

Menurut Patricia, talenta Indonesia perlu mempercepat adaptasi agar mampu bersaing di tingkat regional.

Ia juga menilai jalur karier di bidang keuangan kini semakin dinamis. Banyak profesional dari latar belakang komersial atau operasional beralih ke posisi keuangan karena memiliki pemahaman bisnis yang lebih menyeluruh.

"Yang paling dicari sekarang adalah profesional yang bisa menjembatani data, strategi, dan keputusan bisnis,” ucapnya.

Maka dari itu, Talentvis menggandeng lembaga sertifikasi akuntan internasional, CPA Australia, guna mempersempit kesenjangan antara kebutuhan industri dan kesiapan tenaga profesional, sekaligus membantu perusahaan dan individu menghadapi transformasi pasar tenaga kerja keuangan di era digital.

Country Manager & Chief Representative CPA Australia Indonesia, Selvi Tanggara Sihotang mengatakan, fenomena ini menjadi momentum untuk memperkuat kompetensi profesional keuangan lokal. Menurutnya, teknologi tidak akan menggantikan peran manusia dalam pengambilan keputusan strategis.

"AI hanya mengambil alih tugas rutin seperti entri data. Analisis, etika, dan pengambilan keputusan tetap menjadi domain manusia," ujar Selvi.

CPA Australia, yang memiliki lebih dari 175.000 anggota di lebih dari 100 negara, termasuk sekitar 550 anggota di Indonesia, menyediakan pelatihan Continuous Professional Development (CPD), micro-credential, serta career clinic untuk mendukung pengembangan karier dan daya saing global.

Selvi menambahkan, kini sertifikasi profesional bidang akuntansi dan keuangan atau certified public accountant (CPA) menjadi pembeda penting di pasar tenaga kerja.

"Sertifikasi bukan hanya gelar, tapi bukti kompetensi dan etika kerja profesional yang diakui secara internasional,” katanya.

Tag:  #permintaan #talenta #keuangan #senior #tinggi #tapi #kesenjangan #keterampilan #masih #lebar

KOMENTAR