HAJJ Raup Pendapatan Rp 325,14 Miliar pada Kuartal I 2024 di Tengah Konflik Timur Tengah
Ilustrasi haji dan umrah. (iStockphoto/Aviator70)
14:36
1 Juli 2025

HAJJ Raup Pendapatan Rp 325,14 Miliar pada Kuartal I 2024 di Tengah Konflik Timur Tengah

- Emiten biro perjalanan haji dan umrah PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menyampaikan capaian kinerja sepanjang tahun 2024 dan awal tahun 2025, serta menegaskan arah strategis untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan di sektor perjalanan religi.

Di tengah ketidakpastian global akibat eskalasi konflik di Timur Tengah dan dampak
lanjutan pelemahan ekonomi global, HAJJ mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 71,60 persen menjadi Rp 860,62 miliar pada tahun 2024.

Pertumbuhan pendapatan perseroan terutama ditopang oleh segmen hotel yang menyumbang Rp 749,95 miliar atau 87 persen dari total pendapatan, meningkat dari Rp 349,68 miliar pada tahun sebelumnya.

Ilustrasi haji. Tiga jemaah asal Magelang yang meninggal selama ibadah haji memiliki riwayat penyakit berat.PIXABAY/SHAHBAZ HUSSAIN Ilustrasi haji. Tiga jemaah asal Magelang yang meninggal selama ibadah haji memiliki riwayat penyakit berat.

Fokus strategis pada lini bisnis bermargin tinggi ini juga mendorong kenaikan laba kotor sebesar 17 persen menjadi Rp 30,43 miliar.

Pada kuartal I 2025, HAJJ melaporkan pendapatan Rp 325,14 miliar, meningkat 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba bersih naik 171 persen menjadi Rp 26,84 miliar, seiring peningkatan efisiensi operasional dan manajemen kapasitas kamar hotel yang optimal. EBITDA juga tumbuh menjadi Rp 37,95 miliar.

Direktur HAJJ Agung Prabowo menyatakan, capaian kinerja perseroan merupakan hasil dari pendekatan adaptif dan penguatan layanan inti.

“Kami terus mengembangkan jaringan hotel, memperluas kerja sama dengan mitra PPIU/PIHK, serta berfokus pada penyediaan layanan bernilai tambah bagi jemaah. Strategi ini terbukti mampu menjaga pertumbuhan meski di tengah tantangan global,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (1/7/2025).

Sementara itu, Direktur Utama HAJJ Saipul Bahri menuturkan, konflik geopolitik yang saat ini terjadi di Timur Tengah tidak serta-merta menurunkan minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji.

“Secara historis, selama Perang Teluk tahun 1991, invasi Irak ke Irak tahun 2003, maupun gelombang Arab Spring yang dimulai tahun 2011, jumlah jemaah haji dan umrah yang berkunjung ke Arab Saudi tidak mengalami perubahan signifikan,” jelasnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 6,98 miliar seluruhnya dicatat sebagai laba
ditahan, untuk mendukung ekspansi usaha dan penguatan operasional tahun berjalan.

Tag:  #hajj #raup #pendapatan #32514 #miliar #pada #kuartal #2024 #tengah #konflik #timur #tengah

KOMENTAR