Diam-diam Danantara Guyur Dana Buat Bursa Bangkit
Managing Directors Stakeholders Management Danantara, Rohan Hafas. (Suara.com/Fauzi)
13:26
1 Juli 2025

Diam-diam Danantara Guyur Dana Buat Bursa Bangkit

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) secara diam-diam menggelontorkan dana besar ke pasar modal. Terutama dengan menyuntik dana ke emiten-emiten.

Managing Directors Stakeholders Management Danantara, Rohan Hafas, menjelaskan aksi Danantara untuk membalikkan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah terpuruk pada waktu itu. Sayangnya, Rohan tidak merinci nilai dana yang telah digelontorkan ke pasar modal

"Danantara juga sempat masuk bursa, pada saat cukup dalam terjadi penurunan di bursa itu," ujar Rohan seperti dikutip dari Youtube Bisnis Indonesia, Selasa (1/7/2025).

Menurut Rohan, masuknya Danantara di bursa, karena memang kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI) memang gampang naik-turun. Sehingga, Danantara mengambil langkah untuk menjaga stabilitas bursa.

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Karena, bursa di Indonesia cukup dangkal putaranya, sehingga triger untuk naik atau turun sangat mudah, jadi disitulah kita ambil fungsi itu untuk menjaga stabilitas bursa di Indonesia," ucap dia.

Sebelumnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bersiap untuk menjadi liquidity provider di pasar modal Indonesia. Danantara kini tengah menggodok alokasi dana untuk suntikan ke pasar modal.

Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi serta penguatan peran investor institusional domestik.

Dia bilang Danantara memang tengah menggodok rencana penempatan dana hasil dari setoran dividen yang bakal diterima akhir bulan April 2025. Pasar modal dan pasar saham masuk dalam opsi penempatan dana itu.

"Nanti dividen akhir bulan ini masuk ke kami. Dari situ kami harus mulai alokasikan uangnya ke mana," ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/4/2025).

Menurut Pandu, investasi di pasar modal merupakan cara paling cepat, namun hal itu tetap tergantung pada sejumlah rencana proyek yang tengah didiskusikan maupun digarap.

"Semalam Pak Prabowo sudah bicara dengan Qatar untuk melakukan investment fund, ada USD 4 miliar dari AS, USD 2 miliar dari Qatar, dan USD 2 miliar dari kita. Itu nanti proyek-proyeknya untuk masuk ke Indonesia,” paparnya.

Investasi itu nantinya, kata Pandu, akan fokus ke proyek di ketahanan pangan, ketahanan energi, downstream, infrastruktur digital, sektor kesehatan, dan hospitality. Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik, tetapi Danantara bakal fokus investasi di sektor yang memberikan imbal hasil tinggi. Total emiten yang telah tergabung ke Danantara sekitar 18 emiten, termasuk BUMN. 

"Kami harus membuat perusahaan-perusahaan BUMN besar. Kami harus konsolidasikan sebagian besar aset-aset tersebut," ujarnya.

Arah Investasi Danantara

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mulai memetakan arah investasi yang akan didanai ke depan. Investasi Danantara ini akan dilakukan oleh Holding Investasi yang dipimpin oleh Pandu Patria Sjahrir.

Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, dana untuk investasi ini didapat dari dividen yang masuk ke Danantara. Menurut dia, Danantara tidak asal-asalan dalam dalam melakukan investasi.

Menteri Investasi yang juga Ketua Danantara Rosan Roeslani didampingi Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir yang merupakan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhur Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Novian)Menteri Investasi yang juga Ketua Danantara Rosan Roeslani didampingi Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir yang merupakan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhur Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Novian)

"Nah dalam melakukan investasi kan ini tidak bisa langsung. Inilah peran dari Treasury kami untuk memastikan dana-dana itu juga terinvestasikan dengan baik dan benar, sebelum masuk kepada investasi yang yang jangka panjang," ujarnya dalam konferensi pers di Financial Hall Graha CIMB Niaga.

Menteri Investasi dan Hilirisasi ini ini melanjutkan, dalam melakukan investasi ada kriteria-kriteria khusus mulai dari pengembalian investasi (return), penciptaan lapangan pekerjaan, dampak terhadap ekspor dan menurunkan impor, serta memiliki daya saing tinggi.

"Tapi dana-dana yang masuk secara bertahap melalui dividen ini Itu adalah dana yang akan dipergunakan dalam investasi ke depannya," kata Rosan.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir telah membidik sektor-sektor mana saja yang akan dinvestasikan oleh Danantara. Misalnya, investasi yang menarik mulai dari ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi.

"Menurut saya downstreaming atau hilirisasi sekarang menarik, Dan kemudian Mengenai digital infrastructure Ini adalah hal-hal di mana ,emang banyak sekali interest untuk reinvestasi," ucap dia. 

Mantan Bos emiten TOBA ini menegaskan, investasi yang dilakukan Danantara, merupakan investasi jangka panjang.

"Kemudian juga dari sisi focus return kita. Kita selalu melihat ini long term (jangka panjang). Mungkin berbeda dengan misalnya private equity, di mana harus menjual," beber dia.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #diam #diam #danantara #guyur #dana #buat #bursa #bangkit

KOMENTAR