Mulai 1 Juli 2025, Pelindo Serahkan Pengelolaan TPK Berlian ke Terminal Teluk Lamong
Kegiatan operasional di Terminal Berlian Surabaya.(Dok. Pelindo Petikemas)
11:12
1 Juli 2025

Mulai 1 Juli 2025, Pelindo Serahkan Pengelolaan TPK Berlian ke Terminal Teluk Lamong

- PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyerahkan pengelolaan Terminal Peti Kemas (TPK) Berlian, yang sebelumnya dikelola oleh PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), kepada PT Terminal Teluk Lamong (TTL).

Peralihan pengelolaan tersebut merupakan bagian dari proses pemurnian bisnis yang menjadi salah satu inisiatif strategis pascapenggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Setelah serah kelola operasi, BJTI akan fokus pada bisnis pengelolaan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Corporate Secretary SPTP Widyaswendra menyampaikan, pengelolaan TPK Berlian oleh TTL akan mulai berlaku pada 1 Juli 2025.

Dengan demikian, seluruh tanggung jawab operasional dan nonoperasional terkait TPK Berlian sepenuhnya akan menjadi tugas TTL.

“Kegiatan operasional, baik perencanaan maupun pengendalian, layanan pelanggan, komersial, hubungan dengan stakeholder, dan hal lainnya yang ada di TPK Berlian menjadi tanggung jawab PT Terminal Teluk Lamong,” ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa (1/7/2025).

Widyaswendra menjelaskan, SPTP telah melakukan serangkaian proses serah kelola operasi dengan perencanaan yang matang.

Proses tersebut mencakup sosialisasi kepada seluruh pengguna jasa yang beraktivitas di TPK Berlian dan berhubungan dengan BJTI.

Selain memberikan sosialisasi kepada pelanggan, SPTP juga melakukan pendekatan dengan seluruh pekerja BJTI.

Pengoperasian TPK Berlian ini menambah portofolio TTL dalam pengelolaan terminal peti kemas domestik. Sebelumnya, pada 1 Mei 2024, TTL telah resmi mengelola TPK Nilam.

“Dengan pengelolaan TPK Berlian oleh TTL, kami berharap (langkah ini) dapat menjadi kemajuan dalam pengelolaan bisnis terminal peti kemas dan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pengguna jasa perusahaan,” kata Widyaswendra.

Peningkatan efisiensi dan kualitas layanan

Para pelaku usaha pelayaran dan logistik di Surabaya memberikan respons positif terhadap keputusan SPTP yang mengalihkan pengoperasian TPK Berlian kepada TTL.

Langkah tersebut dinilai sah selama membawa dampak positif terhadap efisiensi dan peningkatan layanan bagi pengguna jasa.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Surabaya Stenven H Lesawengan menyatakan, pengalihan pengelolaan TPK Berlian merupakan bagian dari strategi internal SPTP untuk menciptakan manajemen perusahaan yang lebih efektif.

"Langkah tersebut atau yang disebut sebagai pemurnian bisnis sah-sah saja. Jika bertujuan untuk tata kelola perusahaan yang lebih efektif, maka langkah ini merupakan sesuatu yang sangat positif," ujarnya.

Steven berharap, langkah tersebut bisa meningkatkan efisiensi layanan SPTP dan seluruh ekosistem pelabuhan, termasuk dari sisi pengguna jasa.

Penurunan waktu tunggu kapal dan efisiensi biaya logistik menjadi harapan utama dari pelaku usaha pelayaran.

Sementara itu, dari sisi pelaku usaha logistik, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Surabaya Sebastian Wibisono menilai, pengalihan tersebut merupakan kewenangan penuh SPTP.

Namun, ia mengingatkan agar peralihan ini tidak menurunkan tingkat pelayanan (service level) yang selama ini telah berjalan.

"Peralihan itu sepenuhnya wewenang PT Pelindo Terminal Petikemas. Namun, kami berharap agar tidak mengubah service level," tegas Sebastian yang akrab disapa Wibi.

Ia berharap, tingkat pelayanan dapat semakin ditingkatkan lebih baik dengan adanya peralihan pengelola.

Wibi mengaku tidak mempermasalahkan hal lain selama kelangsungan pelayanan kepada pengguna jasa tetap terjaga atau bahkan meningkat.

Pasalnya, pelaku usaha logistik sangat bergantung pada stabilitas dan kepastian operasional pelabuhan untuk mendukung kelancaran distribusi barang.

Tag:  #mulai #juli #2025 #pelindo #serahkan #pengelolaan #berlian #terminal #teluk #lamong

KOMENTAR