Krakatau Steel (KRAS) Bidik Perbaikan Kinerja di Bawah Danantara
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengekspor 11.600 ton baja canai panas (Hot Rolled Coil/HRC) ke Italia dan Spanyol. Pengiriman ini dilakukan melalui Krakatau International Port, Cilegon.(DOK. KRAKATAU STEEL)
21:40
30 Juni 2025

Krakatau Steel (KRAS) Bidik Perbaikan Kinerja di Bawah Danantara

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membidik perbaikan kinerja setelah berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Dengan demikian, perseroan juga berharap industri baja nasional kian menggeliat.

“Ke depan kami berharap kinerja Krakatau Steel semakin membaik terutama setelah berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di mana peran BPI Danantara akan menjadi semakin penting mengingat target pembangunan industri baja nasional mencapai 100 juta ton pada 2045,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan dalam siaran pers, Senin (30/6/2025).

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar DjohanKOMPAS.com/Rully Ramli Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan

Akbar menjelaskan, membangun kapasitas sebesar itu tidak dapat hanya mengandalkan mekanisme pasar bebas atau investasi swasta asing.

Keterlibatan pihak-pihak berwenang di dalam negeri sangat penting agar memiliki ketahanan jangka panjang, otoritas strategis, dan dukungan negara untuk mengarahkan investasi ke sektor-sektor yang krusial bagi kedaulatan industri jangka panjang seperti halnya industri baja.

"Dengan adanya kehadiran BPI Danantara, Krakatau Steel bersiap untuk mengejar target tersebut," tuturnya.

Akbar menyatakan, Krakatau Steel mempunyai mimpi besar agar Indonesia menjadi negara industri maju pada 2045. Oleh karena itu, kehadiran negara di sektor-sektor strategis seperti baja tidak terhindarkan.

Menurut dia, negara tidak cukup hanya menjadi regulator atau pemberi insentif.

Dalam konteks ini BPI Danantara menjadi aktor utama yang mengarahkan, mengendalikan, dan menjamin keberlanjutan pembangunan industrinya.

"Dukungan Danantara sangat penting bagi Krakatau Steel baik penguatan struktur permodalan hingga fasilitasi integrasi hulu-hilir, mulai dari penguasaan sumber daya bahan baku hingga pengembangan produk yang bernilai tambah,” tutur Akbar.

 

Sepanjang tahun 2024, Krakatau Steel mencatatkan pendapatan sebesar 954,59 juta dollar AS atau setara dengan Rp 15,42 triliun.

“Sepanjang tahun 2024 kami berupaya mempertahankan kinerja dan mencatatkan EBITDA positif senilai 6,63 juta dollar AS atau setara dengan Rp 107,17 miliar,” jelas Akbar.

Dia menyebut, Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 88,15 juta dollar AS atau setara Rp 1,42 triliun.

Adapun total aset per 31 Desember 2024 tercatat senilai 2,89 miliar dollar AS atau setara Rp 46,77 triliun, naik sebesar 1,59 persen dibandingkan periode Tahun Buku 2023.

Tag:  #krakatau #steel #kras #bidik #perbaikan #kinerja #bawah #danantara

KOMENTAR