IHSG Dibuka Zona Merah Usai AS Serang Iran, Simak Imbauan dan Rekomendasi Saham untuk Trading Pekan Ini
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (14/5/2025). IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (14/5/2025). (Salman Toyibi/Jawa Pos)
11:36
23 Juni 2025

IHSG Dibuka Zona Merah Usai AS Serang Iran, Simak Imbauan dan Rekomendasi Saham untuk Trading Pekan Ini

 - Pasar saham Indonesia masih betah di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (23/6). Usai Amerika Serikat (AS) serang Iran dan berhasil mengenai tiga pusat titik energi nuklir, pada akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berada di level 6.798, turun 1,57 persen atau 108,7 poin.

Mengutip data RTI Business, volume transaksi perdagangan awal pekan tercatat 5.133 saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.823 miliar. Adapun frekuensi transkasi tercatat 287.019 kali. 

Pada pembukaan perdagangan hari ini, sebanyak 79 saham tercatat menguat, 465 saham melemah, dan 114 saham tidak mengalami pergerakan alias stagnan. 

Sementara itu, nerbicara tentang potensi market pekan ini yang akan berlangsung selama 4 hari perdagangan 23-26 Juni 2025 karena ada libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah pada Jumat, 27 Juni 2025.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengimbau para trader untuk mencermati dua sentimen kunci terkait geopolitik dan energi.

"Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," ujar David dalam analisisnya yang diterima JawaPos.com, Senin (23/6).

Terlebih, kata David, penurunan IHSG juga sudah terjadi sejak pekan lalu. Bahkan, investor asing tercatat telah melakukan penjualan (outflow) mencapai Rp 4,6 triliun di pasar reguler.

Lebih lanjut, David mengungkapkan bahwa pelemahan IHSG pekan lalu dipengaruhi sentimen global dan domestik. Dari global ada political will Amerika Serikat yang membuat investor global sedikit lega, setelah Presiden AS menunda aksi militer di Timur Tengah dalam dua minggu untuk memberi ruang diplomasi.

"Kendati demikian, volatilitas masih tinggi karena ketidakpastian geopolitik dan harga minyak yang fluktuatif di sekitar USD 75–78/barel," ujarnya.

Rekomendasi Saham dan Obligasi Pekan Ini

Guna merespons dinamika pasar dan katalis kunci di atas, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menawarkan rekomendasi sejumlah saham yang didukung fitur Booster Modal dengan tambahan dana menarik bagi trader. 

Selain itu, IPOT juga merekomendasikan pilihan obligasi yang tersedia di IPOT Bond, sebuah produk baru yang memungkinkan investor ritel untuk membeli obligasi dengan harga lebih murah dibandingkan platform lain. 

Melalui IPOT Bond, investor memiliki peluang untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi sekaligus mendiversifikasi portofolio investasi mereka di tengah kondisi pasar yang dinamis.

1. Buy BRPT (Current Price: 1.500, Entry: 1.500, Target Price: 1.600 (6,67%), Stop Loss: 1.445 (-3,67%) dan Risk to Reward Ratio 1 : 1,8). Secara teknikal sampai dengan saat ini BRPT bergerak dalam fase uptrend. Fase retrace dan konsolidasi ini memberikan area entry yang cukup baik dengan risiko yang terukur. Di sisi lain, pemerintah Indonesia di tahun 2025 menargetkan untuk mulai transisi ke energi yang bersih maka BRPT akan menjadi salah satu favorit.

2. Buy BBNI (Current Price: 4.110, Entry: 4.110, Target Price: 4.300 (4,62%), Stop Loss: 4.050 (-1,46%), Risk to Reward Ratio 1:3,2). Meskipun BBNI secara teknikal bergerak turun, saat ini adalah saat yang tepat di area support. Entry point di area sekarang memberikan risiko yang sangat terukur terdukung BI yang menahan suku bunga akan menjadi sentimen yang menarik bagi emiten perbankan.

3. Buy ISAT (Current Price: 2.100, Entry: 2.100, Target Price: 2.250 (7,14%), Stop Loss: 2.020 (-3,81%) dan Risk to Reward Ratio 1:1,9). Sampai dengan saat ini ISAT bergerak dalam tren yang sangat baik, terlihat dari candlestick terus bergerak di atas MA5. Jika area konsolidasi ini berhasil di-breakout dengan volume maka akan sangat menarik.

4. Buy Obligasi FR0097 di IPOT Bond. Obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun saat ini menawarkan imbal hasil rata-rata di kisaran 6,8%. Mengacu pada kondisi tersebut, IPOT merekomendasikan obligasi seri FR0097 yang tersedia di IPOT Bond.

Obligasi ini memiliki kupon tahunan sebesar 7,125% dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2043, dan Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity-YTM) yang tercatat saat ini berada di level 6,9%. Angka YTM ini bahkan sedikit lebih tinggi dan menarik dibandingkan rata-rata imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia (ID10Y).

Editor: Kuswandi

Tag:  #ihsg #dibuka #zona #merah #usai #serang #iran #simak #imbauan #rekomendasi #saham #untuk #trading #pekan

KOMENTAR