



Investasi Asuransi Jiwa Merosot, Industri Alihkan Dana ke Surat Utang
– Industri asuransi jiwa mencatat hasil investasi yang melemah pada kuartal I-2025.
Tekanan dari pasar modal, ditambah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, memicu sikap konservatif pelaku industri.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi hanya mencapai Rp 340 miliar hingga Maret 2025.
Angka ini anjlok tajam dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 12,32 triliun.
Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi, dan Pajak AAJI, Simon Imanto, menjelaskan pelemahan pasar saham menjadi penyebab utama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sekitar 8 persen sejak awal tahun.
"Koreksi pasar saham dipicu oleh ketidakpastian global, termasuk kebijakan The Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari ekspektasi," ujar Simon.
Ia menambahkan, kebijakan proteksionis Amerika Serikat ikut memperburuk sentimen pasar. Nilai tukar rupiah tertekan, berdampak pada portofolio investasi asuransi.
Untuk mengurangi tekanan, perusahaan asuransi mengalihkan investasi ke surat utang. Investasi pada surat berharga negara (SBN) naik 12,9 persen menjadi Rp 214,23 triliun. Penempatan di obligasi korporasi meningkat 12,3 persen menjadi Rp 51,67 triliun.
"Dominasi SBN mencerminkan kecenderungan industri menghindari risiko jangka pendek dari pasar ekuitas," kata Simon.
Simon memperkirakan kinerja investasi akan membaik pada paruh kedua 2025. Ia menyebut potensi penurunan suku bunga global bisa mengangkat pasar saham dan obligasi.
Menurutnya, perusahaan asuransi akan lebih adaptif melalui diversifikasi portofolio serta pemanfaatan teknologi dan data analytics.
Pendekatan serupa diterapkan oleh PT Asuransi Jiwa Ciputra Indonesia (Ciputra Life). Direktur Utama Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, menyebutkan 80 persen portofolio investasi perusahaannya ditempatkan pada obligasi pemerintah dan korporasi.
"Strategi ini sesuai dengan profil risiko kami dan memberi kestabilan imbal hasil jangka panjang," ujar Hengky.
Ia menambahkan, potensi pemangkasan suku bunga bisa memberi capital gain pada obligasi di portofolio. Ini dinilai akan menjadi pendorong positif bagi kinerja investasi.
Tag: #investasi #asuransi #jiwa #merosot #industri #alihkan #dana #surat #utang