



Pasar Kripto dan Saham AS Terkoreksi: Bitcoin Melemah Usai Data Inflasi AS dan Ancaman Tarif Trump
- Pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi ringan setelah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Mei 2025 yang naik tipis sebesar 0,1 persen, diikuti oleh pernyataan mengejutkan dari Presiden Donald Trump terkait rencana kenaikan tarif impor.
Bitcoin & Ethereum terkoreksi. Harga Bitcoin (BTC) tercatat turun 1,60 persen ke level USD 107.000, sementara Ethereum (ETH) melemah 1,32 persen menjadi USD 2.700. Koreksi ini terjadi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan inflasi di masa mendatang akibat kebijakan tarif yang lebih ketat dari pemerintahan Trump.
Inflasi AS pada bulan Mei secara tahunan tercatat di 2,4 persen, dengan inflasi inti (core inflation), yang tidak mencakup harga makanan dan energi, berada di 2,8 persen. Kenaikan inflasi kali ini dipicu oleh lonjakan biaya sewa, sementara harga bensin justru turun dan harga pangan naik sebesar 0,3 persen.
Meski angka inflasi masih dalam kendali, para ekonom memperingatkan bahwa tekanan inflasi bisa meningkat dalam beberapa bulan ke depan jika kebijakan tarif baru diberlakukan. Terlebih lagi, Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia akan menetapkan tarif impor unilateral dalam satu hingga dua minggu ke depan, menjelang tenggat waktu 9 Juli 2025.
“Dampak tarif belum terasa sepenuhnya karena banyak peritel masih menjual stok lama, namun efek inflasinya kemungkinan akan muncul bertahap,” kata Fahmi Almuttaqin, analis dari Reku, platform investasi aset digital.
Sementara di pasar saham, S&P 500 terkoreksi 0,3 persen, Nasdaq turun 0,5 persen, dan Dow Jones nyaris stagnan pada sesi perdagangan pada Kamis (12/6). Sentimen negatif akibat pernyataan Trump dan potensi kebijakan proteksionis dinilai dapat mengganggu stabilitas pasar ke depan.
“Trump bahkan menyatakan akan mengirim surat ke negara-negara mitra dagang dengan pendekatan ‘take it or leave it’, yang tentu menambah ketidakpastian pasar,” tambah Fahmi.
Di tengah tren positif saat ini dan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September, para investor tetap disarankan berhati-hati. Menurut Fahmi, strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi pendekatan yang tepat untuk menghadapi volatilitas pasar.
“Dengan strategi DCA, investor bisa membeli aset kripto atau saham AS secara bertahap, tanpa terlalu terpengaruh fluktuasi harga jangka pendek,” jelasnya.
Meskipun inflasi AS menunjukkan tren melandai, ancaman kebijakan tarif dari Presiden Trump dapat menjadi katalis negatif bagi pasar kripto dan saham AS dalam waktu dekat.
Investor disarankan tetap tenang dan menggunakan strategi akumulasi yang cermat seperti DCA, sambil memanfaatkan teknologi platform investasi untuk menjaga portofolio tetap adaptif terhadap dinamika pasar global.
Tag: #pasar #kripto #saham #terkoreksi #bitcoin #melemah #usai #data #inflasi #ancaman #tarif #trump