



Operasi Gag Nikel di Raja Ampat Masih Tertahan, Dirut Antam Baru: Kita Enggak Mau Gegabah...
– Kelanjutan operasi tambang nikel milik PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, masih belum jelas. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, selaku induk usaha, menyatakan hingga kini masih menunggu arahan resmi dari pemerintah untuk kembali melanjutkan kegiatan produksi.
Direktur Utama Antam yang baru, Achmad Ardianto, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa sebelum ada kejelasan dari pemerintah. Ia menyebut, penghentian sementara aktivitas tambang PT Gag Nikel sejak 5 Juni 2025 dilakukan atas dasar larangan sementara dari pemerintah.
"Sekarang kita menunggu apa yang pemerintah arahkan, kita juga enggak mau gegabah. Bagi kita tentu saja kepentingan masyarakat dan pemerintah negara itu jauh lebih penting," ujar Achmad dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Antam di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Pemerintah sendiri saat ini tengah melakukan evaluasi terhadap seluruh aktivitas pertambangan di Pulau Gag. Meski PT Gag Nikel tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang dicabut izin tambangnya, perusahaan ini belum bisa beroperasi kembali tanpa restu resmi.
Achmad menambahkan, Antam dan anak usahanya berkomitmen menjalankan prinsip pertambangan yang baik (good mining practice). Ia juga memastikan seluruh temuan minor yang diungkap pemerintah dalam audit di Pulau Gag akan segera diperbaiki.
"Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki, nah itu kita perbaiki," katanya.
"Setelah itu nanti pemerintah tinggal memberikan arahan bagaimana kita melakukan operasional dengan cara yang baik di sana," lanjut Achmad.
PT Gag Nikel mengantongi izin tambang berbentuk kontrak karya (KK) yang berlaku hingga 2047. Perusahaan ini telah mengantongi persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk memproduksi nikel sebesar 3 juta wet metrik ton.
Meski operasi terhenti sementara, Achmad menyatakan produksi nikel Antam masih berjalan sesuai target di unit lain. Ia berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan proses evaluasi agar kegiatan tambang di Raja Ampat dapat kembali memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Kita sebenarnya on the right track. Kita tidak ada isu. Tapi kita semua paham situasinya. Kita ingin juga pemerintah bisa menyelesaikan perusahaan dengan baik, dan kami yakin masyarakat di Raja Ampat juga membutuhkan kemajuan ekonomi yang akan kita lakukan tentunya sesuai dengan apa yang menjadi peraturan perundang-undangan," ujar Achmad.
Tag: #operasi #nikel #raja #ampat #masih #tertahan #dirut #antam #baru #kita #enggak #gegabah