Izin Tambang Nikel PT Gag di Raja Ampat Tak Dicabut, Bahlil Ungkap 5 Alasannya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Istimewa)
21:09
10 Juni 2025

Izin Tambang Nikel PT Gag di Raja Ampat Tak Dicabut, Bahlil Ungkap 5 Alasannya

 - Pemerintah memutuskan untuk mencabut izin usaha pertambangan (IUP) terhadap 4 dari 5 perusahaan tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Salah satu yang tak dicabut adalah PT GAG Nikel milik anak usaha PT Antam Tbk.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi tidak dicabutnya IUP PT Gag.

Mulai dari memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) hingga permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang menginginkan menjadi daerah maju.

"Dari 5 IUP yang beroperasi, yang mempunyai RKAB itu hanya satu IUP yang beroperasi, yaitu PT Gag Nikel, yang lainnya di tahun 2025, belum mendapat RKAB," kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6).

Lebih rinci, berikut ini alasan tak dicabutnya PT Gag Nikel menurut Bahlil Lahadalia.

1. Satu-satunya IUP Kontak Karya dan Punya RKAB

Bahlil juga mengatakan bahwa dari lima perusahaan, datanya adalah hanya PT GAG Nikel yang memiliki kontrak karya. Bahkan, dari total itu hanya PT GAG yang memiliki RKAB, sedangkan lainnya tidak diberikan.

Dia membeberkan Pulau Gag itu memiliki luas sekitar 13.136 hektar. Kemudian, kata Bahlil, dari total luasan pulau itu yang dibuka menjadi lahan tambang seluas 260 hektar.

Bahkan, ia mengklaim dari total luasan itu sebanyak 135 hektar sudah dilakukan reklamasi. "Dan sudah dikembalikan ke negara 54 hektar," ujar Bahlil.

2. Diklaim Tak Ada Kerusakan Lingkungan

Bahlil mengklaim tak ada kerusakan di Pulau Gag. Dalam konferensi pers itu, ia memperlihatkan pantauan via udara pada Sabtu (7/6) yang menunjukkan keindahannya.

Dalam video yang ditayangkan, Bahlil memperlihatkan kondisi Pulau Gag tanpa kerusakan alam. Bahkan, rumah-rumah masih berada di pesisir pantai yang biru dengan pepohonan dan hutan hijau tanpa kerukan alat berat.

3. Contoh Perusahaan dengan Amdal yang Baik

Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar ini memuji PT Gag Nikel dari jetty yang dimilikinya. "Ini jettynya, ini lautnya, ini adalah proses bagaimana untuk melakukan Amdal yang baik," ujar Bahlil.

"Jadi sangatlah, mohon maaf, tidak objektif kalau ada gambar lain yang kurang pas, ini yang perlu saya sampaikan," tambahnya.

4. Punya Angka Produksi Tinggi

Dari data yang disampaikan Bahlil, tercatat bahwa PT Gag Nikel konsisten memproduksi 3 juta WMT atau Wet Metric Ton. Hal itu sebagaimana tercatat pada RKAB tahun 2024, kemudian tahun 2025.

Bahkan, dalam RKAB tahun 2026 pun produksinya masih bertahan di angka 3 juta WMT. Sedangkan PT Kawei Sejahtera Mining hanya mencatatkan 1,3 juta WMT pada tahun 2024.

Kemudian, PT Mulia Raymond Perkasa dan PT Anugerah Surya Pratama pengajuan RKAB-nya ditolak. Sementara PT Nurham tidak mengajukan RKAB.

5. Pemda Setempat Ingin jadi Daerah Maju

Setelah melakukan kunjungan ke lokasi tambang, Bahlil mengaku dirinya menggelar rapat bersama dengan Bupati dan Gubernur setempat di Sorong.

Dalam rapat itu, pihaknya meminta respons terhadap masyarakat untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Dan mereka meminta agar tolong dipertimbangkan 4 IUP yang masuk dalam kawasan geopark.

Untuk diketahui, dari 5 IUP, satu diantaranya adalah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, yaitu PT Gag Nikel.

"Dengan mempertimbangkan apa yang ada hasil temuan saya di lapangan, dan masukan gubernur dan bupati karena mereka pingin agar daerah mereka juga maju, sebenarnya ada harapan juga," jelas Bahlil.

"Kaitannya dengan itu kami melaporkan kepada Bapak Presiden dan mempertimbangkan beberapa hal, maka Pak Presiden memutuskan memperhatikan semua yang ada dan mempertimbangkan secara komperhensif, Pak Presiden memutuskan bahwa 4 IUP yang di luar Pulau Gag itu dicabut," tandasnya.

Is

Editor: Kuswandi

Tag:  #izin #tambang #nikel #raja #ampat #dicabut #bahlil #ungkap #alasannya

KOMENTAR