



Bahlil Pastikan PT Gag Tetap Bisa Lanjutkan Tambang Nikel di Raja Ampat
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, tambang nikel yang dikelola PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dapat tetap berjalan.
Ia merujuk kepada hasil evaluasi dari tim Kementerian ESDM yang menunjukkan pengelolaan tambang PT Gag sangat bagus.
"Sampai dengan sekarang kami berpandangan tetap akan bisa berjalan," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Selain hasil evaluasi tim Kementerian ESDM, menurut Bahlil, kegiatan pertambangan yang dilakukan PT Gag Nikel sudah sesuai dengan analisis dampak lingkungan (Amdal).
PT Gag Nikel, yang merupakan anak perusahaan dari PT Antam Tbk, itu juga dipastikan tetap memegang izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Raja Ampat.
Meski demikian, Bahlil menegaskan pemerintah ke depannya akan mengawasi secara ketat pertambangan yang dilakukan PT Gag.
"Karena itu juga adalah bagian dari aset negara, selama kita awasi betul. Arahan Bapak Presiden, kita harus awasi betul lingkungannya," tegasnya.
Sebelumnya, Bahlil telah resmi menghentikan secara sementara izin kegiatan tambang PT Gag Nikel pada 5 Juni 2025.
Dua hari kemudian, yakni 7 Juni 2025, Bahlil bersama tim Kementerian ESDM meninjau langsung kegiatan tambang nikel milik PT Gag Nikel di Pulau Gag.
Hasil pantauan awal menyebutkan tidak ditemukan masalah signifikan di lokasi tambang.
Namun, keputusan final terkait operasional tambang masih menunggu hasil evaluasi menyeluruh dari Kementerian ESDM.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan bahwa sebagian besar lahan tambang telah direklamasi.
"Secara total bukaan lahannya juga enggak terlalu besar-besar amat. Dari total 263 hektar, 131 hektar sudah dilakukan reklamasi dan 59 hektar sudah dianggap berhasil penilaian reklamasinya,” ujar Tri.
Berdasarkan hasil pemantauan udara menggunakan helikopter, Kementerian ESDM menyatakan tidak terlihat sedimentasi di area pesisir, yang biasanya menjadi indikator gangguan lingkungan akibat aktivitas tambang.
“Kita lihat juga dari atas tadi bahwa sedimentasi di area pesisir juga tidak ada. Jadi secara keseluruhan, sebetulnya tambang ini enggak ada masalah,” kata Tri.
Meski demikian, Tri menekankan bahwa kesimpulan tersebut belum bersifat final.
Kementerian ESDM masih menunggu laporan lengkap dari tim inspektur tambang yang kini sedang melakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh aktivitas pertambangan di wilayah Raja Ampat.
“Inspektur tambang akan memberikan laporan, kemudian dilakukan evaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan enggak terlalu lama kita bisa eksekusi, apa pun nanti eksekusinya,” jelasnya.
"Keputusan akhirnya tetap akan diambil oleh Menteri ESDM setelah evaluasi lengkap selesai,” tegas Tri.
Tag: #bahlil #pastikan #tetap #bisa #lanjutkan #tambang #nikel #raja #ampat