Sebut Pasar Santa Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Omzet Menurun
Sepihnya penjual daging dan pembeli di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (9/6/2025). (KOMPAS.com/Suparjo Ramalan)
17:44
9 Juni 2025

Sebut Pasar Santa Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Omzet Menurun

- Pengunjung di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tak lagi ramai.

Sepinya pembeli membuat omzet atau pendapatan para pedagang menurun drastis.

Kondisi tersebut dirasakan Jay (37 tahun), pedagang daging sapi asal Tangerang, Banten.

Ia mengakui omzetnya terkerek turun sejak beberapa bulan lalu, imbas  pembeli yang anjlok.

“Cuman tahun ini agak kurang ya pembelinya. Hampir semua pasar sepi,” ujar Jay saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (9/6/2025).

Sekalipun enggan merinci pemasukannya, Jay mengaku bahwa omzet yang diperoleh saat ini hanya cukup membayar setoran daging yang diambil dari pihak lain.

Kondisi tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Jay masih bisa mendapatkan untung yang besar.

Adapun, satu kilogram daging sapi yang dijual Jay dan pedagang lain di Pasar Santa rata-rata di level Rp130.000, sebelum hingga perayaan Idul Adha 2025.

Harga jual itu termasuk stabil atau tidak mengalami kenaikan.

Untuk diketahui, harga daging sapi per kilogram di Indonesia cukup bervariasi, dipengaruhi oleh kondisi geografis, jenis potongan daging, dan kualitasnya.

“Ya stabil itu Rp130.000 per kilogram, itu sebelum Lebaran, stabil juga dan nggak naik (harganya hingga setelah Idul Adha),” paparnya.

Penampakan depan gedung pasar santa di siang hari pada Rabu (11/09/2024)Dok.KOMPAS.com/Aska Bagus Aldika Penampakan depan gedung pasar santa di siang hari pada Rabu (11/09/2024)Kendati pendapatan tergerus, Jay memilih bertahan dan tetap menjajaki dagangannya di pasar yang terletak di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.

Sikap Jay bukan tanpa alasan; dia berharap pasar yang sempat berjaya di tahun 2013-an bisa kembali ramai.

Pantauan Kompas.com pada pukul 13.00-15.00 WIB, tampak banyak lapak pedagang daging yang kosong, menyisakan dua lapak yang diisi Jay dan salah satu rekannya.

Ia mengaku bahwa sejak sebulan lalu banyak yang tak lagi berjualan daging di Pasar Santa. Jay sendiri tidak mengetahui alasan pastinya.

Senada, Alan (25 tahun) salah seorang penjual ikan juga menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan, banyak pedagang ikan yang memilih berhenti berjualan, akibat pengunjung yang menurun drastis.

Menurut dia, penurunan pembeli terjadi bukan karena momentum Idul Adha yang membuat banyak masyarakat mendapatkan kurban, namun terjadi sudah sejak lama.

Meskipun begitu, pasar berlantai tiga itu tetap menawarkan atmosfer berbeda bagi setiap pengunjung yang memasukinya.

Daya tarik Pasar Santa terletak pada kombinasi antara pasar tradisional dan sentuhan modern yang dihadirkan.

Hadirnya kedai kopi kekinian dan sejumlah kios yang menjual pernak-pernik unik membuat pasar itu mendobrak stigma pasar tradisional.

Harum aroma kopi itu akan menyapa pengunjung saat memasuki area lantai basement pasar.

Tag:  #sebut #pasar #santa #sepi #pengunjung #pedagang #keluhkan #omzet #menurun

KOMENTAR