



Tumbuh Solid, Bank Himbara Jaga Fundamental dan Tata Kelola Agar Resilien
- Bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menunjukkan kinerja fundamental yang solid. Tercermin dari laba yang diperoleh, kredit yang sehat, dan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh. Didukung tata kelola pruden untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Ketua Umum Himbara Sunarso berkomitmen untuk menjaga stabilitas layanan perbankan dan fundamental di tengah dinamika tantangan ekonomi global. Sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Himbara yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah mengumumkan kinerja keuangan 2024.
"Di tengah dinamika tantangan ekonomi global, fundamental kinerja Himbara sangat solid. Di samping itu, Himbara juga memastikan seluruh layanan operasional perbankan berjalan dengan lancar dan aman. Sehingga nasabah tetap mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan keuangan", kata Sunarso, Sabtu (22/2).
Pada paparan kuartal IV 2024, BRI berhasil mencetak laba bersih Rp 60,64 triliun. Bank Mandiri meraup profit Rp 55,78 triliun. Sementara BNI dan BTN masing-masing meraih laba bersih Rp 21,5 triliun dan Rp 3 triliun.
Dari sisi intermediasi, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun dengan tumbuh 6,97 persen year-on-year (YoY). Yang mana sebanyak 81,97 persen disalurkan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bank Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit konsolidasi senilai Rp 1.670,55 triliun atau meningkat 19,5 persen YoY. Dengan segmen wholesale sebagai motor utama pertumbuhan. BNI membukukan pertumbuhan kredit 11,6 persen secara tahunan menjadi Rp 775,87 triliun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan ekspansi kredit yang prudent.
Sedangkan, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3 persen YoY dari Rp 333,69 triliun menjadi Rp 357,97 triliun. Mayoritas kredit berasal dari penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi.
"Peningkatan kredit tersebut juga didukung oleh likuiditas yang memadai, dengan pertumbuhan DPK yang positif di seluruh bank Himbara," ucap Sunarso.
BRI menghimpun simpanan sebesar Rp 1.365,45 triliun dengan dana murah alias current account saving account (CASA) mencapai 67,30 persen atau senilai Rp 918,98 triliun. Bank Mandiri mencatatkan simpanan sebesar Rp 1.699 triliun, tumbuh 7,73 persen YoY dengan CASA mendominasi 80,3 persen dari total DPK. Tabungan BNI tumbuh 11 persen secara tahunan menjadi Rp 258 triliun.
Untuk BTN mampu membukukan DPK senilai Rp 381,67 triliun. Meningkat 9,1 persen YoY dari Rp 349,93 triliun di tahun sebelumnya. Dengan rasio CASA sebesar 54,1 persen.
Sunarso menyatakan, kinerja tersebut menjadi bukti nyata dan modal yang kuat untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis. "Fundamental bisnis yang kuat dari bank-bank yang tergabung dalam Himbara juga mampu menjaga stabilitas industri perbankan yang akan berdampak positif bagi perekonomian nasional," beber Sunarso.
Dia memastikan, dana para nasabah ikut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Bank-bank HIMBARA juga diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. "Partisipasi dan tata kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka aman sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tandasnya.
Perbankan terus mencermati kondisi ekonomi global. Khususnya, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) alias USD terhadap berbagai mata uang negara, termasuk rupiah. Bank Mandiri secara disiplin melakukan stress test dan memasukkan berbagai skenario yang terukur.
"Tekanan terhadap nilai tukar (rupiah) ini pasti memengaruhi kinerja kami, khususnya di sektor perdagangan internasional. Bank Mandiri memiliki pangsa pasar terbesar dalam pembiayaan transaksi ekspor dan impor," ucap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Dia juga memasukkan berbagai situasi ketidakpastian global ke dalam skenario stress test Bank Mandiri. Dengan demikian, kinerja perseroan akan tetap resilien dengan proyeksi dampak pelemahan rupiah. Tidak hanya terkait dengan negara tertentu, tapi juga pasar internasional yang lebih luas.
"Kami terus merespons persaingan pasar ini dengan inisiatif-inisiatif untuk menyediakan layanan yang relevan dan adaptif," ungkapnya.
Tag: #tumbuh #solid #bank #himbara #jaga #fundamental #tata #kelola #agar #resilien