BCA Cermati Kemampuan Bayar Nasabah, Tak Asal Beri Kredit Murah
Para petinggi BCA saat pembukaan BCA Expoversary 2025 di ICE BSD Tangerang, Kamis (20/2). (Agas Putra Hartanto/Jawa Pos)
09:36
21 Februari 2025

BCA Cermati Kemampuan Bayar Nasabah, Tak Asal Beri Kredit Murah

Andalkan Expoversary, Targetkan Pertumbuhan Kredit 6-8 Persen

–PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar BCA Expoversary tahun ini. Pameran ini memberi angin segar bagi bisnis perbankan di tengah persaingan dana murah dan dinamika perekonomian global. Tak hanya sekadar memberikan bunga kredit murah. Tapi memastikan kemampuan bayar nasabah sampai tuntas.   

”BCA memberikan bunga yang terjangkau. Jangan salah, ingat kata-kata terjangkau. Bukan yang murah, murah itu bisa berbahaya,” kata Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam pembukaan BCA Expoversary 2025 di ICE BSD Tangerang, Kamis (20/2).

Bunga kredit yang rendah memang bisa menarik banyak nasabah. Hanya saja bisa menjadi masalah ketika nasabah tidak mampu membayar cicilan setelah periode bunga tetap berakhir. Jika nasabah tidak memiliki kemampuan untuk membayar penuh pada akhir tenor, hal ini bisa membebani mereka. Sesudah fixed rate berakhir, terdapat variable rate yang memengaruhi pertambahan nilai cicilan.

”Jadi kita nggak mau menutup-nutupi. Kita mau terbuka kepada para nasabah. Anda sesuai pilih yang terjangkau. Artinya apa? Nasabah punya kemampuan untuk membayar total cicilan sampai akhir,” ungkap Jahja Setiaatmadja.

BCA tidak ingin menjerumuskan nasabah dengan kredit yang tampak murah. Namun kemudian menimbulkan masalah keuangan akibat perubahan suku bunga yang tidak terduga. Jahja menekankan bahwa filosofinya dalam menawarkan produk kredit adalah untuk memberikan bunga yang wajar dan terjangkau.

BCA menambahkan beberapa persyaratan seperti endapan dana murah alias current account saving account (CASA) pada produk kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit kendaraan bermotor (KKB). Upaya tersebut sebagai bagian untuk memastikan bahwa kredit yang diberikan sesuai dengan kemampuan nasabah. Sehingga dapat menikmati manfaat dari kredit tanpa terbebani oleh kewajiban yang tidak bisa dipenuhi di masa mendatang.

BCA menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6-8 persen di 2025. Target tersebut mencakup seluruh segmen kredit. Termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit sepeda motor (KSM). Salah satu pendorong utamanya adalah program expo.

New booking BCA di 2024, kontribusi dari Expoversary itu sangat-sangat besar. Bahkan boleh dikatakan antara 60 sampai 65 persen. Nanti di Agustus kita lakukan lagi expo yang kedua,” kata dia.

Tahun lalu, lanjut dia, KPR mengalami run-off sebesar Rp 31,2 triliun, yang berarti BCA harus mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp 31,2 triliun hanya untuk menjaga zero growth.

”Nah tahun ini run off-nya juga pasti akan lebih besar lagi. Supaya kita bisa terus tumbuh sesuai dengan target yang sudah kita canangkan,” imbuh dia.

Direktur BCA Haryanto T. Budiman menjelaskan, banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan kredit. Terutama faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi. Salah satunya adalah kondisi makroekonomi global yang penuh ketidakpastian. Kemudian juga unsur likuiditas dan suku bunga.

Dia juga menyoroti ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan baru yang diterapkan di Amerika Serikat (AS) yang dapat berdampak pada perekonomian global. BCA terus melakukan penyesuaian untuk memastikan pertumbuhan yang stabil dan terukur.

”Jadi sebenarnya jujur saja, sulit bagi semua perusahaan untuk bisa yakin bahwa pertumbuhan itu akan sekian persen. Kita harus selalu melakukan adjustment-adjustment. Kita harus agile,” tandas Haryanto T. Budiman.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #cermati #kemampuan #bayar #nasabah #asal #beri #kredit #murah

KOMENTAR