



Di Balik Isu Tarik Dana Bank BUMN, Ada Harapan Keamanan dan Kedewasaan Masyarakat
- Masyarakat sempat dihebohkan dengan adanya seruan ajakan di media sosial untuk menarik dana dari bank-bank BUMN terkait adanya rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Namun demikian, masyarakat dinilai telah dapat mengamil sikap atas adanya isu semacam ini. Hal ini dibuktikan dengan belum tampaknya pergerakan dana dengan jumlah tidak wajar di bank-bank BUMN. Di sisi lain, perbankan dan otoritas juga memastikan keamanan dana masyarakat di perbankan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan sampai saat ini belum ada penarikan dalam jumlah yang tak wajar di bank-bank BUMN. Hal ini terkait dengan adanya ajakan untuk menarik dana di bank-bank BUMN terkati dengan Danantara di media sosial.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menuturkan, sampai saat ini tidak ada penarikan dana seperti yang dikhawatirkan.
"Yang penting kita monitor closely banknya, apakah ada penarikan-penarikan yang unsual kepada bank-bank BUMN, dan sampai saat ini tidak ada penarikan-penarikan seperti itu," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
Ia menilai, masyarakat saat ini telah mampu untuk bersikap di tengah isu seperti ajakan penarikan dana di bank-bank BUMN ini.
"Saya kira masyarakat kita sudah cukup dewasa menyikapi isu-isu seperti ini," imbuh dia.
Adapun, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) memastikan seluruh entitas bank telah diawasi baik yang BUMN, swasta, maupun bank daerah dan BPR telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menjadi peserta penjaminan LPS.
"Merespon informasi yang beredar, kami sampaikan bahwa semua bank yang resmi beroperasi di Indonesia, baik bank BUMN, bank swasta, bank daerah, dan semua BPR/BPRS itu diawasi oleh OJK dan menjadi peserta penjaminan LPS," kata Sekretaris Lembaga LPS Jimmy Ardianto ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan, LPS bersama regulator lainnya, yaitu OJK, BI dan pemerintah senantiasa menjaga stabilitas sistem perbankan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
"Program penjaminan simpanan adalah amanat dari Undang-Undang yang dilaksanakan oleh LPS untuk memberikan rasa aman kepada semua nasabah bank di Indonesia," ucap dia.
Dari sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI buka suara terkait beredarnya ajakan di media sosial untuk menarik dana dari bank-bank BUMN terkait adanya rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan, pembentukan Danantara tidak akan berpengaruh pada kinerja perbankan.
"Pembentukan Danantara tidak mempengaruhi stabilitas dan keamanan simpanan masyarakat di BRI. Oleh karena itu, BRI memastikan bahwa operasional maupun bisnis perbankan berjalan normal dan dana nasabah aman serta terlindungi dengan baik," ungkap dia.
Di samping itu, ia menyebut, terkait keamananan dana atau simpanan nasabah tidak perlu khawatir karena BRI merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
"Adapun informasi ajakan penarikan uang atau tabungan yang beredar di sosial media merupakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbuh dia.
Dengan demikian, Hendy mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"BRI berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dan menjaga kepercayaan nasabah," tutur dia.
Dihubungi secara terpisah, Pengamat perbankan sekaligus Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menuturkan masyarakat perlu mencermati dengan kritis suatu ajakan.
"Imbauan ini perlu dicermati dengan baik oleh masyarakat karena di bank BUMN sampai saat ini masih melakukan kegiatan operasional bisnis dengan baik dan menunjukkan pertumbuhan kinerja. Artinya bank-bank BUMN masih dapat dipercaya oleh masyarakat," papar dia.
Ia menjelaskan, kekhawatiran masyarakat terkait Danantara masih berupa sesuatu yang belum terjadi, tetapi lebih kepada kritik agar terbentuk tata kelola yang baik dan dapat diawasi keberadaannya.
"Sehingga tidak sampai kejadian seperti kasus 1MDB di Malaysia," imbuh dia.
Trioksa menuturkan, kekhawatiran masyarakat lebih kepada kejadian pada 1MDB di malaysia yang melibatkan pejabat negara di Malaysia.
Untuk itu, menurut dia, perlu adanya kejelasan dan transparansi terkait keberadaan Danantara. Itu terutama terkait manajemen risiko serta manfaat keberadaan Danantara bagi bisnis BUMN dan potensi peningkatan pendapatan negara.
Menurut dia, manfaat dengan adanya Danantara mengarah kepada terbentuknya suatu holding yang dapat menyinergikan dengan cepat berbagai BUMN yang berada dalam naungan holding.
"Sehingga dapat mempercepat akselerasi bisnis, efisien, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi negara," tutup dia.
Sebagai informasi, sebelumnya, muncul berbagai ajakan di media sosial untuk menarik dana dari bank-bank BUMN. Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran terkait tata kelola BPI Danantara yang belum ada kejelasannya.
Berdasarkan pantauan dari media sosial X, warganet berkomentar terkait implikasi dari keberadaan BPI Danantara terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari berbagai komentar tersebut, terdapat banyak ajakan mengarah kepada gerakan penarikan dana dari bank-bank BUMN.
Tag: #balik #tarik #dana #bank #bumn #harapan #keamanan #kedewasaan #masyarakat