

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)


Bantah Tom Lembong soal Tesla Tinggalkan Baterai Nikel, Bahlil: Jangan Omon-omon Saja!
- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara soal isu produsen mobil listrik Tesla tak lagi pakai baterai nikel dan pindah menggunakan baterai Lithium Ferrophosphate atau LFP. Pernyataan soal Tesla tak pakai baterai nikel, sebelumnya disampaikan oleh eks Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang saat ini menjadi Co Captain Timnas AMIN, tim pemenangan paslon capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Terkait itu, Bahlil membantah pernyataan Tom Lembong. Menurut Bahlil, Tesla saat ini masih menggunakan baterai nikel dalam kendaraan listrik yang diproduksinya. Justru LFP hanya digunakan Tesla untuk mobil standarnya saja. "Apakah benar nikel ini akan ditinggalkan? Ini adalah kebohongan publik. Kenapa? karena LFP itu hanya dipakai oleh Tesla kepada mobilnya yang standar, karena kualitas jarak tempuhnya masih lebih bagus pake (baterai) nikel. Dan itu Tesla sebagian juga masih memakai baterai mobil yang berbahan baku nikel," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Kinerja Investasi tahun 2023 di Kantor BKPM, Rabu (24/1). "Jadi jangan omon omon saja. Bahaya ini negara kalau dibuat-buat begini, bahaya sekali. Saya takut sekali. kita memberikan data yang tidak valid dan itu merusak tatanan dalam konteks memberikan pemahaman kepada rakyat yang benar," imbuhnya. Bahlil juga menjelaskan alasan mengapai produsen baterai LFP itu ada di Tiongkok. Menurutnya, karena memang Phosphat yang menjadi bahan baku baterai LFP itu, paling besar cadangannya ada di Tiongkok. Kemudian, kata dia, LFP digunakan oleh produsen mobil listrik lain, seperti BYD, Wuling, Cherry, Tesla, dan Ford. "Bukan semua Tesla sudah pakai LFP. Makanya kemarin saya kaget juga saat debat wapres, ada satu pasangan yang membicarakan LFP dan NMC gitu, ditanyain oleh salah satu cawapres agak kebingungan juga. Jadi jangan sampai seperti orang Papua bilang, baca lain, tulis lain, bikin lain, bahaya negara ini mau diatur kalau begini modelnya," ujar Bahlil yang ngaku meendukung paslon nomor urut 2. Lebih lanjut, Bahlil juga membeberkan bahwa produk baterai NMC yang bahan bakunya adalah 80 persen nikel masih diproduksi oleh banyak produsen mobil listrik. Seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), LG, Samsung SDI, SK Innovation, Envision, Northvolt, Farasis, Verkor dan PowerCo. Lalu, pabrikan mobil yang masih menggunakan baterai NMC itu di antaranya Tesla, Hyundai, VW, Ford, Volvo dan BMW. Sementara itu, produsen baterai dan pabrikan mobil baterai LFP, di antaranya BYD, CATL, Gotion, SK Innovation dan beberapa perusahaan di China. Kemudian, pabrikan mobil pengguna baterai LFP di antaranya BYD, Wuling, Chery, Tesla, dan Ford. "Dan sekarang yang kita punya mobil listrik di Jawa Barat Deltamas yang sekarang orang antri sampai 7-8 bulan baru dapat itu. Itu batu baterainya pakai NMC, dan daya jangkaunya lebih panjang lebih jauh. Jadi bukan kacang goreng ini, saya jujur aja merasa sedih ketika memberikan info yang kurang pas ke publik," tandasnya.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #bantah #lembong #soal #tesla #tinggalkan #baterai #nikel #bahlil #jangan #omon #omon #saja