



OJK Pastikan Tak Ada Penarikan Dana di Bank BUMN Terkait Danantara
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan sampai saat ini belum ada penarikan dalam jumlah yang tak wajar di bank-bank BUMN. Hal ini terkait dengan adanya ajakan untuk menarik dana di bank-bank BUMN terkait dengan Danantara di media sosial.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memastikan, sampai saat ini tidak ada penarikan dana seperti yang dikhawatirkan.
"Yang penting kita monitor closely banknya, apakah ada penarikan-penarikan yang unsual kepada bank-bank BUMN, dan sampai saat ini tidak ada penarikan-penarikan seperti itu," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam acara Peluncuran Panduan Resiliensi Digital, Selasa (20/8/2024).
Ia menilai, masyarakat saat ini telah mampu untuk bersikap di tengah isu seperti ajakan penarikan dana di bank-bank BUMN ini.
"Saya kira masyarakat kita sudah cukup dewasa menyikapi isu-isu seperti ini," imbuh dia.
Sebelumnya, pengamat perbankan sekaligus Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menuturkan masyarakat perlu mencermati dengan kritis suatu ajakan.
"Imbauan ini perlu dicermati dengan baik oleh masyarakat karena di bank BUMN sampai saat ini masih melakukan kegiatan operasional bisnis dengan baik dan menunjukkan pertumbuhan kinerja. Artinya bank-bank BUMN masih dapat dipercaya oleh masyarakat," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
Ia menjelaskan, kekhawatiran masyarakat terkait Danantara masih berupa sesuatu yang belum terjadi, tetapi lebih kepada kritik agar terbentuk tata kelola yang baik dan dapat diawasi keberadaannya.
"Sehingga tidak sampai kejadian seperti kasus 1MDB di Malaysia," imbuh dia.
Danantara menjadi pengelola investasi milik pemerintah dari BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Namun, masyarakat khawatir Danantara bermasalah sehingga menyerukan tarik uang dari bank BUMN.
Trioksa menuturkan, kekhawatiran masyarakat lebih kepada kejadian pada 1MDB di malaysia yang melibatkan pejabat negara di Malaysia.
Untuk itu, menurut dia, perlu adanya kejelasan dan transparansi terkait keberadaan Danantara. Itu terutama terkait manajemen risiko serta manfaat keberadaan Danantara bagi bisnis BUMN dan potensi peningkatan pendapatan negara.
Menurut dia, manfaat dengan adanya Danantara mengarah kepada terbentuknya suatu holding yang dapat menyinergikan dengan cepat berbagai BUMN yang berada dalam naungan holding.
"Sehingga dapat mempercepat akselerasi bisnis, efisien, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi negara," tutup dia.
Sebelumnya, muncul berbagai ajakan di media sosial untuk menarik dana dari bank-bank BUMN. Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran terkait tata kelola BPI Danantara yang belum ada kejelasannya.
Berdasarkan pantauan dari media sosial X, warganet berkomentar terkait implikasi dari keberadaan BPI Danantara terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari berbagai komentar tersebut, terdapat banyak ajakan mengarah kepada gerakan penarikan dana dari bank-bank BUMN.
Tag: #pastikan #penarikan #dana #bank #bumn #terkait #danantara