![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Wall Street Menanjak, Investor Soroti Lanjutan Rencana Tarif Trump](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/14/kompas/wall-street-menanjak-investor-soroti-lanjutan-rencana-tarif-trump-1258438.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Wall Street Menanjak, Investor Soroti Lanjutan Rencana Tarif Trump
- Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada perdagangan Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).
Saham naik karena data inflasi baru dan pembaruan pada rencana tarif AS tampaknya meredakan kekhawatiran seputar tekanan inflasi dan ketegangan perdagangan global.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 342,87 poin, atau 0,77 persen, menjadi 44.711,43.
Lalu, Indeks S&P 500 naik 1,04 persen menjadi 6.115,07.
Sedangkan, indeks Nasdaq Composite naik 1,50 persen menjadi 19.945,64.
Indeks Dow Jones mencapai titik tertinggi setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani nota kepresidenan untuk memeriksa tarif timbal balik terhadap negara asing. Namun demikian, Trump tidak jadi menerapkan pungutan apa pun setelah mengisyaratkan perubahan kebijakan perdagangan utama minggu ini.
Ia juga mengisyaratkan bahwa tarif tambahan, termasuk pada impor otomotif, sedang diberlakukan.
Lonjakan pada saham teknologi besar mendorong kenaikan pada Kamis. Saham Nvidia naik sekitar 3,3 persen setelah Hewlett Packard Enterprise mengatakan pihaknya mengirimkan solusi pertamanya menggunakan chip Blackwell milik Nvidia.
AppLovin, saham teknologi AS dengan kinerja terbaik tahun lalu, melonjak sekitar 20 persen karena perolehan laba.
Sedangkan, saham Tesla naik lebih dari 5 persen, tetapi sahamnya masih berkisar di dekat level terendah dalam tiga bulan.
Saham naik setelah dirilisnya indeks harga produsen yang menunjukkan apa yang diperoleh produsen atas barang dan jasa mereka.
Hal itu juga mencerminkan kenaikan 0,4 persen pada bulan Januari. Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi konsensus Dow Jones sebesar 0,3 persen.
Indeks Harga Produsen (PPI) inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3 persen pada bulan tersebut dan sesuai dengan perkiraan.
Meskipun angkanya lebih tinggi di permukaan, laporan PPI terbaru dan data indeks harga konsumen hari Rabu menunjukkan indeks harga PCE yang lebih rendah daripada yang dikhawatirkan para pedagang.
Ukuran tersebut, yang akan dirilis pada Februari, adalah hal yang dipantau ketat oleh Federal Reserve.
Obligasi Pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun imbal hasil turun setelah data inflasi dan baru-baru ini turun lebih dari 10 basis poin menjadi 4,531 persen.
Wall Street mengalami sesi yang bergejolak setelah data pada Rabu menunjukkan harga konsumen meningkat lebih cepat dari yang diharapkan.
Hal tersebut berpotensi membatasi ekspektasi pemangkasan suku bunga berikutnya pada September. Investor terus bergulat dengan meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Tag: #wall #street #menanjak #investor #soroti #lanjutan #rencana #tarif #trump