![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Kementerian BUMN Ubah Jenis Mobil Sewa Dari Listrik ke Hybrid Gegara Efisiensi Anggaran](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/jawapos/kementerian-bumn-ubah-jenis-mobil-sewa-dari-listrik-ke-hybrid-gegara-efisiensi-anggaran-1252458.jpg)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Nurul F/JawaPos.com)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Kementerian BUMN Ubah Jenis Mobil Sewa Dari Listrik ke Hybrid Gegara Efisiensi Anggaran
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengganti jenis sewaan kendaraan dari sebelumnya mobil listrik menjadi hybrid. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai imbas dari efisiensi anggaran di kementeriannya mencapai Rp 115,6 miliar. "Kemarin kami semua menyewa, kami coba mengganti yang lebih murah dari mobil listrik menjadi hybrid. Tujuannya tadi listrik, tapi sekarang jadi hybrid. Harganya bisa lebih murah itu sampai 66 persen," kata Erick dalam rapat kerja bersama dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2). Erick juga membeberkan Kementerian BUMN sendiri kena efisiensi anggaran mencapai Rp 115,6 miliar. Sehingga kini tersisa Rp 116,9 miliar dari total pagu anggaran awal sebesar Rp 277,5 miliar. Namun, Erick mengatakan bahwa biaya operasional Kementerian BUMN sebesar Rp 116,5 miliar itu masih kurang. Sebab, menurut hitung-hitungannya, kebutuhan minimal operasional Kementerian BUMN mencapai Rp 215 miliar. Artinya, hanya memungkinkan untuk dipotong sebesar Rp 62,5 miliar. Karena itu, kata Erick, pihaknya masih bernegosiasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk bisa menyetujui usulan efisiensi anggaran yang baru. "Alhamdulillah kemarin siang, kami coba mengusulkan kepada Kemenkeu. Tentu belum mendapat konfirmasi 100 persen, tetapi mereka melihat usulan kami bukan sesuatu yang memang mengada-ada. karena memang batas maksimum kami (Kementerian BUMN) untuk beroperasional kurang lebih di Rp 215 miliar," jelasnya. Lebih rinci, Erick membeberkan bahwa dengan usulan efisiensi anggaran yang baru sebesar Rp 215 miliar, pihaknya akan memangkas biaya perjalanan dinas hingga 54 persen. "50 persen penurunan biaya teknis pengawasan BUMN yang sebenarya sangat penting. Kalau kita tahu, pengawasan itu bisa jadi konsekuensi yang harus dimaksimalkan," bebernya. Efisiensi lainnya adalah pengurangan fasilitas IT yang dipangkas 41 persen, pengurangan ATK 90 persen, pengurangan fasilitas pimpinan 70 persen, hingga penyesuaian kendaraan dinas 66 persen. Lalu, penghematan 43 persen pemotongan kegiatan rapat dan meniadakan hal-hal seremonial, dan 39 persen efisiensi pemakaian gedung. "Jadi memang kami masih berkomunikasi walaupun memang kemarin apa yang kami dapatkan itu kurang lebih Rp 161,9 miliar. Semoga ada jalan, nanti kita tunggu saja satu dua bulan ke depan," tutup Erick.
Editor: Nurul Adriyana Salbiah
Tag: #kementerian #bumn #ubah #jenis #mobil #sewa #dari #listrik #hybrid #gegara #efisiensi #anggaran