![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Waswas soal Suku Bunga dan Arah Kebijakan Ekonomi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/wall-street-ditutup-bervariasi-investor-waswas-soal-suku-bunga-dan-arah-kebijakan-ekonomi-1222924.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Waswas soal Suku Bunga dan Arah Kebijakan Ekonomi
– Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB).
Indeks S&P 500 naik tipis 0,03 persen ke level 6.068,50, sementara Nasdaq Composite turun 0,36 persen ke 19.643,86. Indeks Dow Jones Industrial Average justru menguat 123,24 poin (0,28 persen) menjadi 44.593,65.
Kenaikan tipis di S&P 500 terjadi di tengah komentar hati-hati dari Ketua Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell soal suku bunga. Investor tetap mencermati arah ekonomi, terutama terkait tarif AS dan potensi perang dagang global.
Apple Naik, The Fed Beri Sinyal Hati-hati
Saham Apple melonjak 2,2 persen setelah laporan The Information menyebut perusahaan itu bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan bagi pengguna iPhone di China.
Sementara itu, Powell dalam pernyataannya kepada Komite Perbankan Senat mengisyaratkan The Fed tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter.
“Dengan kebijakan kami yang sekarang jauh lebih longgar daripada sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan kami,” kata Powell dikutip dari CNBC, Rabu (12/2/2025).
Ia menambahkan, ekonomi AS masih dalam kondisi kuat dengan pasar tenaga kerja solid. Meski inflasi mulai mereda, angka tersebut masih di atas target The Fed sebesar 2 persen.
Tarif Baru Trump dan Ketegangan Dagang
Dari sisi kebijakan, Presiden AS Donald Trump pada Senin menandatangani tarif baru terhadap semua impor baja dan aluminium ke AS.
Uni Eropa mengancam akan membalas dengan tarif serupa jika AS benar-benar menerapkan kebijakan tersebut terhadap produk dari blok negara itu.
Investor kini menanti data inflasi terbaru melalui laporan indeks harga konsumen yang akan dirilis Rabu, serta indeks harga produsen yang dijadwalkan Kamis.
Tag: #wall #street #ditutup #bervariasi #investor #waswas #soal #suku #bunga #arah #kebijakan #ekonomi