Modal Nekat dan Dukungan BRI, Dyah Sulap Resep Warisan Nenek Jadi Omzet Puluhan Juta!
Proses pembuatan Shaka Eggroll milik Dyah, para pekerja merupakan kalangan ibu-ibu yang diberdayakan oleh usaha tersebut [Suara.com/Hadi]
06:14
26 September 2024

Modal Nekat dan Dukungan BRI, Dyah Sulap Resep Warisan Nenek Jadi Omzet Puluhan Juta!

Tiada yang menyangka, resep warisan nenek di mana awalnya hanya dibuat untuk kalangan keluarga, jadi jalan rezeki bagi Dyah Novita Primasari, pemilik sekaligus perintis usaha Shaka Egg roll.

Ia bahkan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah bertahun-tahun ia geluti dan memulai langkah besar untuk membangun usaha keluarga. Dengan semangat dan ketekunan, ia berhasil menjadikan resep warisan neneknya menjadi bisnis yang menjanjikan. Kini, Shaka Egg roll yang dirintisnya menjadi salah satu produk yang diminati banyak orang, tidak hanya Jogja. Melainkan juga lintas luar DI Yogyakarta.

"Setelah berhenti bekerja, saya memutuskan untuk mulai usaha dengan mengurus perizinan pada tahun 2015. Alhamdulillah, usaha ini bisa berjalan sampai sekarang," kenang Dyah. Namun, jauh sebelum itu, nenek Dyah adalah sosok penting yang menciptakan resep asli eggroll yang kini menjadi andalan produknya.

Dyah berbagi kisah bahwa awalnya, ia hanya iseng membagikan eggroll buatannya kepada kolega dan tetangga. "Ternyata banyak yang suka ketika pertama kali saya tawarkan ke teman-teman. Sebelum akhirnya punya brand sendiri, kami sering mendapat pesanan eggroll," ujarnya.

Baca Juga: Balas Kepercayaan Masyarakat, BRI-MI Siap Terus Berinovasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Memulai usaha tanpa modal, Dyah kini telah memiliki tiga karyawan tetap. Selain itu, dia juga mempekerjakan tenaga borongan ketika pesanan sedang membludak.

Strategi pemasaran Dyah terbilang unik, karena ia tidak ingin menjual produknya secara berlebihan ke banyak outlet. "Kami lebih memilih untuk fokus pada outlet-outlet tertentu yang memiliki ritme penjualan yang sudah terbukti baik," jelasnya. Saat ini, Shaka Egg roll sudah tersedia di 20 outlet yang tersebar di berbagai wilayah.

Dyah juga menerima pesanan eggroll dalam jumlah besar tanpa label, di mana pelanggannya bisa memasang merek mereka sendiri. Hal ini menunjukkan betapa kepercayaan pelanggan terhadap produknya begitu besar. "Bahkan, reseller kami saat ini justru lebih unggul dalam hal pemasaran dibandingkan kami sendiri. Jadi, kami ikut merasa diuntungkan," ungkap Dyah sambil tersenyum.

Sebagai pengusaha yang sadar pentingnya digital marketing untuk meluaskan pasar usaha, Dyah terus berupaya meningkatkan kemampuan di bidang pemasaran digital. Ia mengikuti program UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur yang diselenggarakan oleh BRI di Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta, sebuah program yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran dan pengemasan produk UMKM. "Saya merasa sangat terbantu dan mendapatkan banyak ilmu. Terutama tentang digital marketing dan packaging," tambahnya.

BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR adalah salah satu wujud nyata komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam memberdayakan dan mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu berkembang dan menembus pasar internasional. Ajang ini diselenggarakan sebagai platform business matching yang mempertemukan UMKM Indonesia dengan pembeli luar negeri. Melalui program ini, BRI berharap dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan meningkatkan kontribusi ekspor nasional.

Baca Juga: Dari Desa BRILiaN ke Meja Pajak, Strategi jitu BRI Berdayakan UMKM

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa nilai kesepakatan melalui kegiatan business matching dalam BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR mengalami peningkatan signifikan. Pada 2019, nilai kesepakatan mencapai US$33,5 juta, kemudian naik menjadi US$57,5 juta pada 2020, dan terus meningkat menjadi US$72,1 juta di 2021, meskipun ajang ini diselenggarakan secara virtual akibat pandemi. Pada tahun 2022, nilai kesepakatan tersebut kembali mengalami peningkatan hingga mencapai US$76,7 juta.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR berhasil membantu UMKM untuk naik kelas, dengan jangkauan pasar yang tidak hanya terbatas di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga mampu menembus pasar internasional.

Dyah Novita Primasari menunjukkan usaha miliknya, Shaka Egg Roll [Suara.com/Hadi]Dyah Novita Primasari menunjukkan usaha miliknya, Shaka Egg Roll [Suara.com/Hadi]

Hampir Berhenti Kala COVID-19 Menerjang

Perjalanan usaha milik Dyah tidak selalu berjalan mulus. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu tantangan terbesar dalam usahanya. Shaka Egg roll sempat berhenti beroperasi selama tiga bulan akibat dampak pandemi. Karyawan harus dirumahkan, dan produksi terhenti. "Saat pandemi, usaha kami benar-benar terpuruk. Banyak karyawan yang positif COVID-19, dan bisnis ini harus berhenti," kata Dyah.

Meski begitu, Dyah tidak menyerah. Dalam situasi sulit tersebut, ia masih peduli terhadap orang-orang yang bekerja bersamanya. "Bahan-bahan eggroll seperti telur dan lain-lain, saya bagikan kepada tetangga dan karyawan. Siapa saja yang membutuhkan, silakan ambil secukupnya," ungkapnya dengan tulus.

Setelah pandemi mereda, Dyah memulai kembali produksi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia mempersiapkan APD, masker, dan hand sanitizer untuk memastikan keamanan karyawan dan produknya. Usaha kerasnya berbuah manis. Setelah pandemi, omzet Shaka Egg roll bahkan melonjak hingga mencapai Rp30 juta per bulan selama tiga bulan berturut-turut pada tahun 2022. "Pasca COVID-19, kami mencatat omzet tertinggi sepanjang mendirikan usaha," tutur Dyah.

Saat ini, Shaka Egg roll masih terus beroperasi dengan omzet mencapai Rp10 juta per bulan. Kesuksesan yang diraih Dyah Novita Primasari menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat, tekad, dan kerja keras, usaha yang dimulai dari nol bisa berkembang menjadi bisnis yang besar.

Keberadaan Shaka Egg roll juga turut berkontribusi dalam memberdayakan para ibu-ibu. Pasalnya, hampir semua karyawan di UMKM ini adalah ibu-ibu yang berasal dari sekitar lokasi rumah Dyah.

Dukungan BRI juga tidak bisa lepas dari kesuksesan usaha Shaka Egg roll. Kehadiran Bank BUMN nomor satu ini jadi salah satu tali yang menjadi pegangan bagi Dyah untuk mencapai puncak yang lebih tinggi. Tentu saja, hal ini juga berlaku bagi para pelaku UMKM lainnya.

Kisah Dyah Novita Primasari membuktikan bahwa mimpi bisa terwujud jika kita berani melangkah dan pantang menyerah, meskipun tantangan dan hambatan datang silih berganti.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #modal #nekat #dukungan #dyah #sulap #resep #warisan #nenek #jadi #omzet #puluhan #juta

KOMENTAR