Pengusaha Laundry dari Srengseng ke Palmerah demi Beli Elpiji 3 Kg, Cari Lokasi Agen dari Mulut ke Mulut
– Kelangkaan elpiji 3 kilogram memaksa Gunawan (34), pengusaha laundry di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, berkeliling mencari gas.
Demi keberlangsungan usaha, ia harus menjelajah hingga ke Kemanggisan, Palmerah.
Dalam sehari, Gunawan membutuhkan 5 hingga 10 tabung gas. Namun, dalam seminggu terakhir, mendapatkan elpiji bukan perkara mudah. Ia harus mencari dari agen ke agen.
"Tapi kayaknya emang harus agen ke agen gitu. Baru bisa dapat satu KTP, satu tabung gas," ujarnya di salah satu pangkalan elpiji di Kemanggisan, Selasa (4/2/2025).
Dengan sepeda motor, Gunawan mengangkut empat tabung kosong.
Namun, setelah melewati tiga pangkalan, ia hanya mendapatkan dua tabung, salah satunya dari pangkalan yang juga didatangi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada hari yang sama.
Informasi soal lokasi pangkalan didapatnya dari sesama pencari gas.
"Informasi dari mulut ke mulut. Dari (orang) yang lewat pakai motor, dia lagi bawa gas kosong. Atau mungkin dia sudah dapat, dia ngasih tahu (lokasi pangkalan), gitu," paparnya.
Kesulitan mendapatkan elpiji memaksanya mengurangi pemakaian gas.
"Mungkin harus lebih diiritin ya. Yang penting biar customer juga merasakan. Yang penting pakaiannya enggak basah," lanjutnya.
Gunawan berharap pemerintah segera memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram lebih merata.
"Harapannya mungkin jangan seperti inilah. Karena kan gas diperuntukkan buat masyarakat, harusnya selalu ada," katanya.
Pemerintah Aktifkan Kembali Pengecer Elpiji 3 Kg
Di tengah kelangkaan ini, pemerintah akhirnya mengaktifkan kembali seluruh pengecer elpiji 3 kilogram mulai hari ini.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut langkah ini dilakukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama sub-pangkalan," jelasnya di pangkalan elpiji Kemanggisan.
Pengecer akan dijadikan subpangkalan dengan sistem pemantauan harga di tingkat konsumen.
"Tujuannya apa? Mereka (subpangkalan) ini akan kami fasilitasi dengan IT, supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol," tambahnya.
Bahlil menegaskan transisi pengecer menjadi subpangkalan dilakukan tanpa biaya.
"Nanti Pertamina dengan (Kementerian) ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi sub-pangkalan tidak dikenakan biaya apapun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM," ujarnya.
Langkah ini diharapkan bisa mempercepat distribusi elpiji 3 kilogram dan membantu pelaku usaha kecil seperti Gunawan mendapatkan pasokan lebih mudah.
Tag: #pengusaha #laundry #dari #srengseng #palmerah #demi #beli #elpiji #cari #lokasi #agen #dari #mulut #mulut