Ada Warga Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg, Bahlil: Pemerintah Memohon Maaf...
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (angkat tangan) saat ditemui di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A )
12:48
4 Februari 2025

Ada Warga Meninggal Usai Antre Elpiji 3 Kg, Bahlil: Pemerintah Memohon Maaf...

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf atas meninggalnya seorang warga akibat mengantre membeli elpiji 3 kilogram.

Bahlil mengatakan, antrean itu terjadi karena pemerintah melakukan penataan regulasi.

“Ya, kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi. Karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan,” ujar Bahlil di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025) pagi.

Bahlil mengatakan, perbaikan aturan dilakukan agar rakyat mendapat elpiji dengan baik dan gampang.

“Apa yang kita lakukan pagi ini dan malam ini sebagai respons, untuk kami ingin rakyat kita mendapat elpiji dengan baik dan gampang,” kata Bahlil.

Diketahui, seorang warga Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan meninggal diduga karena kelelahan setelah antre untuk membeli elpiji 3 kilogram bersubsidi, Senin (3/2/2025).

Warga tersebut bernama Yonih (62) yang beralamat di RT 001 RW 007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Yonih dilaporkan meninggal dunia setelah mengikuti antrean pengambilan tabung gas elpiji 3 kg subsidi tidak jauh dari rumahnya.

Adapun per hari ini, pemerintah kembali mengaktifkan seluruh pengecer elpiji 3 kilogram.

Hal itu dijalankan setelah mendapat instruksi Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama subpangkalan,” kata Bahlil.

Bahlil mengatakan, pengecer-pengecer elpiji 3 kilogram akan dijadikan subpangkalan.

Subpangkalan itu nantinya akan dibekali sistem sehingga Kementerian ESDM dan Pertamina bisa memonitor harga di tingkat konsumen.

“Tujuannya apa? Mereka (subpangkalan) ini akan kami fasilitasi dengan IT, supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya, itu betul-betul terkontrol. Supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripada subsidi ini tidak lagi terjadi,” kata Bahlil.

Bahlil menyatakan, proses pengecer elpiji menjadi subpangkalan gratis. Pemerintah akan membiayai digitalisasi subpangkalan.

“Nanti Pertamina dengan (Kementerian) ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi subpangkalan tidak dikenakan biaya apapun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM,” ujar Bahlil.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #warga #meninggal #usai #antre #elpiji #bahlil #pemerintah #memohon #maaf

KOMENTAR