Kereta Kilat Pajajaran, Gambir–Bandung Cuma 1,5 Jam
- Bayangkan pergi dari Gambir ke Bandung hanya dalam 1,5 jam, tanpa terjebak macet di Cipularang dan tanpa drama perjalanan panjang yang melelahkan.
Itulah tujuan dari layanan Kilat Pajajaran, hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), dilansir dari Antara.
Program ini digagas sebagai langkah besar peningkatan mobilitas publik, terutama bagi mereka yang sering bolak-balik Jakarta–Bandung untuk urusan kerja, wisata, ataupun logistik.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan informasi mengenai rute yang akan beroperasi, potensi perluasan jalur ke Priangan Timur, serta integrasi jaringan rel yang akan memperkuat sistem transportasi dan logistik Jawa Barat ke depannya.
Ilustrasi kereta api di Daop 5 Purwokerto, Jawa Tengah.
Layanan ini tidak hanya mempercepat akses antara ibu kota dan Bandung, tetapi juga akan diperluas hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar.
Estimasi waktu sekitar dua jam dari Jakarta ke Banjar melalui Bandung akan menjadi lompatan besar dalam efisiensi transportasi publik, terutama bagi pekerja mobilitas harian dan wisatawan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa layanan ini akan memberikan kemudahan mobilitas bagi warga lintas kota dan kabupaten dalam satu jaringan rel yang saling terhubung.
“Kereta Kilat Pajajaran akan memangkas waktu tempuh relatif sangat cepat. Gambir–Bandung menjadi sekitar satu setengah jam,” ujar Dedi dilansir dari Antara.
Ilustrasi kereta api. Cek jadwal dan harga tiket KA Argo Anjasmoro Gambir?Semarang Tawang PP per 1 Desember 2025 setelah dilakukan penyesuaian operasional PT KAI.
Jaka Lalana Dihidupkan Kembali
Selain percepatan transportasi, kerja sama ini juga melibatkan reaktivasi jalur wisata Jaka Lalana, yang melewati Jakarta–Bogor–Sukabumi–Cianjur. Jalur sejarah ini diharapkan kembali menjadi magnet wisata, termasuk akses ke destinasi seperti Taman Bunga Nusantara dan kawasan pegunungan Sukabumi–Cianjur.
Dedi menegaskan bahwa revitalisasi jalur tua ini juga merupakan bagian dari strategi meningkatkan wisata berbasis heritage.
“Jalur Jaka Lalana adalah jalur bersejarah yang punya nilai identitas bagi masyarakat Jawa Barat dan sangat potensial menjadi wisata rel,” kata Dedi.
Elektrifikasi Padalarang–Cicalengka Dipercepat
Kawasan Bandung Raya akan mendapatkan peningkatan layanan dengan elektrifikasi rel Padalarang–Cicalengka. Penerapan jaringan listrik di jalur ini akan meningkatkan stabilitas perjalanan, mengurangi emisi, serta mendukung integrasi KA lokal dan komuter.
Dengan elektrifikasi ini, operasional KA lokal diharapkan menjadi lebih ramah lingkungan dan hemat energi, sejalan dengan target green transportation nasional.
Ilustrasi kereta api. Sebanyak 17 KA di Sumut tidak bisa beroperasi imbas banjir.
KAI Bentuk Tim Khusus
Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa KAI telah membentuk joint working group untuk menyusun kajian teknis dan roadmap implementasi Kilat Pajajaran.
“Kami akan menindaklanjuti kerja sama ini dengan membentuk tim kerja khusus untuk kajian teknis dan implementasi bertahap,” ujar Bobby.
Selain itu, penataan ulang Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong turut menjadi prioritas untuk menunjang kenyamanan penumpang dan integrasi moda lanjutan seperti bus kota, LRT, angkot, hingga layanan kendaraan berbasis aplikasi.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih efisien, terintegrasi, dan nyaman bagi masyarakat,” katanya.
Lihat postingan ini di Instagram