Sentra Gerabah Melikan Klaten Raih Penghargaan pada Anugerah Pariwisata Indonesia Award 2025
- Sentra gerabah Desa Melikan di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, kembali menarik perhatian nasional setelah berhasil meraih juara pertama kategori Cinderamata dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2025.
Penghargaan bergengsi dari Kementerian Pariwisata ini menjadi bukti bahwa gerabah Melikan bukan sekadar produk kerajinan, tetapi juga karya budaya bernilai tinggi yang layak dihadirkan sebagai wajah ekonomi kreatif Klaten.
Pada malam puncak API Award yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (18/11/2025), Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto menerima langsung penghargaan tersebut.
Ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada para penggiat pariwisata serta pelaku UMKM yang telah berkontribusi terhadap keberhasilan ini.
“Semua juara satu dalam kategori cinderamata serta olahraga dan petualangan. Harapannya tentu Kabupaten Klaten semakin maju pariwisatanya dan UMKM semakin baik lagi,” ujar Benny.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, juga menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk terus mengembangkan potensi wisata dan ekonomi kreatif di Klaten.
Keunikan gerabah Melikan, teknik putaran miring
Yang membuat gerabah Desa Melikan begitu istimewa adalah teknik pembuatannya yang menggunakan putaran miring, sebuah metode tradisional yang sangat langka.
Teknik ini tidak hanya menghadirkan bentuk dan karakter gerabah yang khas, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam, penghormatan kepada para pengrajin perempuan yang telah mewariskan keahlian ini secara turun-temurun.
Keunikan teknik ini menjadikan peralatan gerabah putaran miring ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2022.
Pengakuan ini menegaskan pentingnya melestarikan praktik kerajinan tradisional yang semakin jarang ditemui.
Sentra kerajinan yang tetap hidup
Desa Melikan telah lama dikenal sebagai salah satu sentra gerabah terbesar di Klaten. Banyak keluarga di desa ini masih mempertahankan profesi sebagai perajin.
Proses pembuatan gerabah dilakukan secara manual, mulai dari pengolahan tanah liat, pembentukan, hingga pembakaran.
Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari kendi, pot bunga, gentong, hingga berbagai cinderamata modern yang telah disesuaikan dengan selera pasar.
Sentra ini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin melihat langsung proses pembuatan gerabah tradisional sekaligus membeli buah tangan berkualitas.
Lokasinya juga strategis karena berada di jalan utama Wedi-Bayat-Cawas, dekat dengan wisata Rawa Jombor dan Makam Sunan Pandanaran.
Dengan diraihnya penghargaan API Award 2025, Gerabah Desa Melikan semakin dikenal luas sebagai identitas seni kriya Klaten.
Pengakuan ini diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkuat pasar UMKM lokal, serta membuka peluang lebih besar bagi pelestarian budaya tradisional.
Pemerintah Kabupaten Klaten berharap momentum ini dapat menjadi pemantik untuk memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Tag: #sentra #gerabah #melikan #klaten #raih #penghargaan #pada #anugerah #pariwisata #indonesia #award #2025