Tarik Ulur Donasi untuk Agam Rinjani, Sempat Dibatalkan tapi Kini Dipastikan Cair
Abd Haris Agam atau yang akrab dikenal Agam Rinjani (kedua dari kiri), salah satu tim evakuasi turis Brasil, Juliana Marins, di jurang Gunung Rinjani saat acara bincang-bincang bersama Consina di Toraja Coffee House Jakarta, Sabtu (28/6/2025).(Kompas.com/Krisda Tiofani)
08:35
2 Juli 2025

Tarik Ulur Donasi untuk Agam Rinjani, Sempat Dibatalkan tapi Kini Dipastikan Cair

Donasi sebesar Rp 1,5 miliar yang digalang warga Brasil untuk Agam Rinjani, relawan yang ikut mengevakuasi jenazah pendaki Juliana Marins dari jurang Gunung Rinjani, sempat dibatalkan karena kontroversi. Namun kini, dana tersebut dipastikan akan tetap disalurkan utuh tanpa potongan.

Perjalanan donasi ini menyita perhatian publik internasional, dimulai dari simpati mendalam masyarakat Brasil terhadap aksi penyelamatan ekstrem, hingga keputusan mengejutkan platform penggalang dana untuk membatalkan, lalu merevisi kebijakan mereka hanya dalam hitungan hari.

Aksi penyelamatan jenazah Juliana Marins oleh Agam Rinjani dan tim mendapat perhatian luas dari publik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Brasil. Juliana dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam 600 meter pada Sabtu (21/6/2025) dan berhasil diangkat kembali ke puncak oleh tim relawan pada Rabu (25/6/2025).

Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) saat mengevakuasi jasad Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nisa Tenggara Barat, Senin (23/6/2025). Juliana Marins jatuh pada Sabtu (21/6/2025) dan ditemukan tewas.BASARNAS via AFP Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) saat mengevakuasi jasad Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nisa Tenggara Barat, Senin (23/6/2025). Juliana Marins jatuh pada Sabtu (21/6/2025) dan ditemukan tewas.

Awal Mula Donasi untuk Agam Rinjani

Selama proses tersebut, Agam aktif mengunggah konten di Instagram, mulai dari perjalanan menuju Lombok, kendala transportasi, hingga proses turun ke jurang. Ia bahkan menyiarkan langsung kondisi di lapangan saat hendak mengevakuasi jenazah Juliana.

"Pas saya dan Mas Tyo (rekan Agam) naik ke puncak, kami sudah berpikir panjang. Orang butuh informasi di sana (di Brasil). Apa yang kita bisa bantu untuk orang-orang di Brasil? Kami beri informasi dengan Mas Tyo," kata Agam dalam bincang-bincang bersama Consina di Toraja Coffee House Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Agam dan Tyo diketahui membawa Starlink dan genset agar bisa tetap terhubung dengan jaringan saat berada di atas gunung. Mereka menyadari pentingnya akses informasi langsung dari lokasi kejadian.

"Itu yang diapresiasi sama teman-teman dari Brasil. 'Wah, terima kasih. Kamu membantu kita mencari informasi. Kami bingung cari informasi di mana-mana', mereka bilang begitu," ujar Agam.

Salah satu video yang diunggah Agam menunjukkan dirinya bersama Tyo dan anggota SAR Lombok Timur, Syamsul Padhli, tidur di tebing vertikal dengan kondisi berbatu dan curam, hanya beralas sleeping bag. Video tersebut viral dan menuai reaksi dari berbagai negara.

"Setelah memastikan kondisi korban telah meninggal, kami gabungan team relawan menjaga korban dan bermalam di tebing vertical yang curam dan kondisi bebatuan yang labil berjarak 3 meter dari korban, sambil menunggu team yang lain untuk mengangkat korban dari atas," tulis Agam pada video yang diunggah Kamis (26/6/2025).

Abd Haris Agam atau yang akrab dikenal Agam Rinjani, salah satu tim evakuasi turis Brasil, Juliana Marins, di jurang Gunung Rinjani saat acara bincang-bincang bersama Consina di Toraja Coffee House Jakarta, Sabtu (28/6/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Abd Haris Agam atau yang akrab dikenal Agam Rinjani, salah satu tim evakuasi turis Brasil, Juliana Marins, di jurang Gunung Rinjani saat acara bincang-bincang bersama Consina di Toraja Coffee House Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Agam Rinjani Sempat Tolak Donasi

Saat proses evakuasi berlangsung, Agam melakukan siaran langsung melalui Instagram. Dalam sesi live tersebut, ia beberapa kali mendapat pertanyaan dari warganet Brasil yang ingin mengirim donasi. Namun Agam menolak dengan tegas.

"Saya bilang 'i don't need money. saya mau turun rescue ke bawah'," kata Agam saat menceritakan kembali pengalaman itu.

Ia juga menyampaikan bahwa karena merasa tidak nyaman terus ditanya soal nomor rekening, akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan siaran langsung.

"Mungkin ini terakhir saya live ya. Mungkin paling cepat besok saya live lagi karena kami tidak tahu kondisi di bawah (jurang) seperti apa," ucap Agam sebelum menutup siaran langsungnya pada hari evakuasi.

Donasi sempat dIbatalkan, lalu direvisi

Setelah proses evakuasi selesai, warga Brasil menggalang dana melalui platform Voaa, bekerja sama dengan mitra medianya Razões para Acreditar. Donasi ditujukan sebagai bentuk penghargaan terhadap Agam.

Namun, pada Senin (30/6/2025), Voaa mengumumkan pembatalan kampanye tersebut. Salah satu alasan yang disebutkan adalah kritik publik terhadap potongan biaya administrasi sebesar 20 persen dari total donasi.

“Kami memutuskan untuk segera membatalkan kampanye ini serta mengembalikan seluruh donasi secara otomatis dan utuh kepada para donatur,” tulis Voaa dalam pernyataan resminya, dikutip dari Facebook Hai Lotim.

Dana donasi yang terkumpul saat itu mencapai sekitar Rp 1,54 miliar. Voaa menyampaikan bahwa pengembalian akan dilakukan secara otomatis tanpa perlu tindakan apa pun dari para donatur.

"Kami menjamin transparansi penuh dan menghormati semua pihak yang telah berdonasi,” ujar pihak Voaa.

Sehari setelah pengumuman pembatalan, pada Selasa (1/7/2025), keputusan tersebut direvisi. Vicente Carvalho, pendiri Razões para Acreditar, menyatakan bahwa donasi tetap akan disalurkan kepada Agam Rinjani.

Dalam laporan CNN Brasil, disebutkan bahwa dana sebesar Rp 1,5 miliar akan diberikan tanpa potongan biaya administrasi.

Tag:  #tarik #ulur #donasi #untuk #agam #rinjani #sempat #dibatalkan #tapi #kini #dipastikan #cair

KOMENTAR