



Autogate Bantu Gagalkan Penyelundupan Manusia di Bandara Soekarno-Hatta
Sistem autogate di Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan fungsinya dalam pengawasan keamanan imigrasi Indonesia. Teknologi ini mendeteksi penggunan paspor palsu oleh warga negara asing (WNA).
Setelah diperdalam, ternyata penggunaan paspor palsu tersebut terkait dengan upaya penyelundupan manusia melalui Indonesia sebagai negara transit.
Upaya penyelundupan manusia melibatkan tiga WNA asal Pakistan, yang mencoba memasuki Indonesia menggunakan paspor palsu Perancis.
Paspor Palsu Terdeteksi Berkat Autogate
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta, Johanes Fanny Satria, mengungkapkan paspor palsu yang digunakan ketiga WNA Pakistan tidak terdeteksi oleh mesin autogate.
Hal ini memicu kecurigaan oleh petugas imigrasi. Ternyata paspor ketiga WNA Pakistan tersebut palsu.
Adapun ketiga WNA Pakistan tersebut yakni berinisial SZR, TS, dan MZ. Saat ini, mereka masih diperiksa oleh petugas Imigrasi atas dugaan tindak pidana keimigrasian terkait penggunaan dokumen perjalanan palsu.
Upaya Penyelundupan Manusia
Dari hasil pemeriksaan Imigrasi, kasus paspor palsu tersebut terkait dengan upaya penyelundupan manusia. Indonesia dijadikan negara transit sebelum menuju negara tujuan.
"Jadi, memang motifnya untuk tindak pidana penyelundupan manusia, untuk transit di Indonesia, untuk selanjutnya menuju ke negara ketiga, yaitu tujuannya ke Eropa, makanya menggunakan paspor Perancis palsu," kata Fanny seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2025).
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa paspor palsu tersebut diperoleh dari WNA Sri Lanka berinisial WJ, yang memasok paspor palsu melalui platform Facebook dengan harga 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 16,3 juta.
Dari pemeriksaan, ketiga WNA Pakistan tersebut ternyata berniat transit di Indonesia sebelum berangkat ke Eropa.
WJ disebut menyarankan mereka menggunakan paspor Pakistan saat tiba di Thailand dan menggantinya dengan paspor palsu Perancis saat tiba di Indonesia.
Sudah Melakukan Survei
SZR, yang diduga sebagai otak sindikat, sebelumnya pernah masuk ke Indonesia pada 2 Januari 2025 menggunakan identitas asli tanpa menimbulkan kecurigaan, dan kembali ke Pakistan.
Namun, pada 12 Februari 2025, ia kembali ke Indonesia bersama dua WNA Pakistan lainnya menggunakan paspor palsu.
"Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta saat ini sedang melakukan proses penyelidikan lebih lanjut atau prapenyidikan dibantu oleh Direktorat Pengawasan dan Penindakan Ditjen Imigrasi untuk mendalami lebih lanjut keterlibatan sindikat atau jaringan terkait penyelundupan manusia ini," kata Fanny.
Ketiga WNA Pakistan tersebut dijerat dengan Pasal 119 Ayat (2) UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dengan ancaman pidana lima tahun penjara dan denda sebesar Rp 500 juta.
Tag: #autogate #bantu #gagalkan #penyelundupan #manusia #bandara #soekarno #hatta