Inggrid Rhemanty Mengenang Momen Indah Bersama Misan Samsuri Almarhum Suaminya
Produser film dan pesinetron Inggrid Rhemanty. 
19:28
19 Januari 2025

Inggrid Rhemanty Mengenang Momen Indah Bersama Misan Samsuri Almarhum Suaminya

Produser film Inggrid Rhemanty masih berduka atas meninggalnya sang suami H. Misan Samsuri.

Misan, suaminya itu, meninggal dunia 30 November 2024, setelah berjuang melawan kanker hati stadium 4. 

Sebagai istri, Inggrid mendampingi Misan dalam upaya pengobatan hingga akhirnya berpulang.

Inggrid Rhemanty 1-19012025 Inggrid Rhemanty dan suaminya Misan Samsuri.

Inggrid memiliki kenangan manis yang tak akan pernah ia lupakan.

“Beliau suka minta makan sepiring berdua dengan saya, sering jalan bareng, bahkan ke pasar beli sayuran kami lakukan bersama. Hal-hal sederhana itu yang akan selalu saya rindukan,” ujarnya.

Menurut Inggrid, suaminya baru diketahui mengidap penyakit serius lima bulan sebelum meninggal.

Dokter mendiagnosis Misan mengidap kanker hati stadium 4 setelah melakukan general check-up di RS Tarakan, RS Siloam, dan RS Cipto Mangunkusumo.

"Hasilnya, Bapak terdeteksi ada jendolan di hati. Setelah ditelusuri lebih lanjut di RS Cipto, Bapak divonis kanker stadium 4,” ungkap Inggrid.

Setelah vonis tersebut, selama tiga bulan, mereka bolak-balik RS Cipto Mangunkusumo untuk menjalani pemeriksaan dan mempersiapkan pengobatan.

Namun, keputusan untuk memulai kemoterapi bukanlah hal mudah bagi Inggrid dan suaminya.

“Kami sempat berpikir mau berobat ke Penang atau Singapura. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk second opinion di EMC Alam Sutera. Di sana, kami berkonsultasi dengan Dr. Tjahang, spesialis kanker hati. Beliau menyarankan tindakan TACE (Transcatheter Arterial Chemoembolization), mirip dengan kemoterapi tetapi lebih spesifik,” jelas Inggrid.

Tindakan TACE dilakukan sebanyak dua kali dalam waktu satu bulan. Namun, kondisi H. Misan terus menurun.

Selain kanker hati, Misan juga terdeteksi memiliki batu empedu yang menyebabkan nyeri hebat.

Sebelum operasi pemotongan hati dilakukan, dokter memutuskan untuk terlebih dahulu mengangkat batu empedu.

“Setelah operasi pengangkatan batu empedu, kondisi Bapak semakin menurun. Dua hari setelah pulang ke rumah, beliau harus dilarikan kembali ke RS Siloam, dan di sanalah beliau mengembuskan napas terakhirnya,” kenang Inggrid dengan suara bergetar.

Kepergian Misan membawa kesedihan mendalam bagi Inggrid seperti yang disampaikannya di salah satu postingan Instagramnya.

"Selesai sudah Tugasku mendampingimu sampai Akhir hayat ini. 12 thn, sudah Hidup bersamamu."

"Menikah dengan SAH secara Agama, Negara tidak pernah kusesali mengenal Sosokmu."

"Dari awal sakit aku Mendampingimu, Menjagamu di RS. Itu bagian dari Kewajibanku sebagai ISTRI SAH & ketulusanku. Kau adalah sosok yg luar Biasa.... Kau sampai mengorbankan segala hidupmu demi orang-orang di sekelilingmu," demkian keterangan pada postingan Inggrid.

Tak hanya Inggrid dan keluarga yang berduka, kolega dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD. 

Perjuangan Inggrid Rhemanty mendampingi suaminya hingga akhir hayat menjadi gambaran cinta dan ketulusan yang luar biasa. 

Bahkan setelah meninggal dunia, Inggrid masih rajin mengunjungi makam almarhum di TPU Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur.

Inggrid Rhemanty berterima kasih kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjen DPP Demokrat Teuku Rifky Pasha, Mayjen (Purn) Nahrowi Ramlii.

Ia juga berterima kasih kepada Nur Afni Sajim Anggota DPRD DKI Jakarta yang telah hadir memberi dukungan moril.

"Terimakasih juga kepada Endang Sri Wahyuni dan almarhum Tri Cahyo selaku staf kesehatan DPRD DKI Jakarta yang selalu membantu Rhemanty dalam mengurus kesehatan Misan Samsuri," tandasnya.

 

Editor: Willem Jonata

Tag:  #inggrid #rhemanty #mengenang #momen #indah #bersama #misan #samsuri #almarhum #suaminya

KOMENTAR