Psikolog Tanggapi soal Perseteruan Ruben Onsu dan Jordi Onsu, Sayangkan Harus Dibawa ke Ranah Publik
Berikut tanggapan Psikolog terkait perseteruan yang terjadi antara Ruben Onsu dan Jordi Onsu. 
08:21
23 April 2024

Psikolog Tanggapi soal Perseteruan Ruben Onsu dan Jordi Onsu, Sayangkan Harus Dibawa ke Ranah Publik

- Pakar psikolog tanggapi soal perseteruan antara adik kakak kandung, Ruben Onsu dan Jordi Onsu, sayangkan harus dibawa ke ranah publik. 

Seperti diketahui, nama Ruben Onsu dan Jordi Onsu mendadak jadi perbincangan publik saat ini. 

Hal tersebut tak lepas dari pernyataan Ruben dan Jordi yang sempat mengungkapkan bahwa hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja.

Menanggapi hal tersebut, pakar psikolog Rose Mini Agoes Salim pun ikut memberikan komentarnya terkait permasalahan itu. 

Psikolog yang kerap disapa Bunda Romi ini menilai bahwa suatu perselisihan di tengah keluarga sebenarnya merupakan hal yang wajar saja terjadi. 

Pengakuan itu dikatakan Bunda Romi, dikutip dalam YouTube Intens Investigasi, Selasa (23/4/2024),

"Kalau saya lihat di dalam keluarga walaupun itu kakak adik atau saudara kandung, kemungkinan untuk adanya slek atau adanya tidak kesesuaian itu bisa-bisa saja terjadi," ujar Bunda Romi. 

Namun menurut Bunda Romi, hal penting yang harus diingat dalam permasalahan tersebut adalah bahwa mereka masih mempunyai ikatan darah.

Oleh sehingga, Bunda Romi menegaskan bahwa seharusnya permasalahan itu tak membuat hubungan persaudaaraannya menjadi renggang. 

"Tapi kan kalau namanya keluarga masih ada ikatan darah."

"Pasti yang  harus diperhatikan adalah mau gimana pun juga tetap aja ini adik atau kakak saya," terang Bunda Romi. 

Tak hanya itu, Bunda Romi pun juga sangat menyayangkan mengapa permasalahan ini harus dibuka di ranah publik. 

"Kalau menurut saya segala sesuatu tuh enggak usah dilempar ke media sosial, itu persyaratannya," tegas Bunda Romi. 

Mengingat, permasalahan yang telah dibawa ke ranah publik justru akan membuat keadaan semakin runyam. 

"Kalau sampai dilempar ke situ, sehingga seluruh Indonesia tahu tentang masalah ini sehingga dampak dari masalah yang misalnya harusnya bisa diselesaikan itu enggak kelihatan lagi," jelasnya. 

Alih-alih semakin terang, Bunda Romi menilai bahwa justru masalah tersebut malah semakin keruh imbas adanya campur tangan dari pihak lain. 

"Jangan lupa ada netizen atau siapalah orang di luar sana yang akan selalu ada pro dan kontra yang memperkeruh masalah ini," tandasnya. 

Psikolog Bunda Romi Psikolog Bunda Romi (Tangkapan layar kanal YouTube Intens Investigasi)

Meski Berseteru dengan Ruben Onsu, Jordi Onsu Akui Dirinya dan sang Kakak Tak Saling Menjatuhkan

Disisi lain, meski Jordi Onsu tengah berseteru dengan Ruben Onsu, namun baik dirinya dan sang kakak mengaku tak akan saling menjauthkan. 

Saat ditanya soal permasalahannya dengan Ruben Onsu, sayangnya Jordi Onsu tak bisa membeberkannya secara detail.

Meski kini berseteru, Jordi tetap menganggap Ruben Onsu sebagai kakak kandungnya.

"Aku tidak akan menceritakan secara detail, soalnya bagaimanapun dia kan kakak aku, darah kandungku," ujar Jordi Onsu, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Senin (22/4/2024).

Jordi pun mengakui sebelumnya dirinya tetap menjalin komunikasi ketika ada suatu permasalahan.

Jordi Onsu Jordi Onsu (Tangkapan layar kanal YouTube Intens Investigasi)

Namun, untuk belakangan ini Jordi belum sempat bertemu dengan kakaknya tersebut.

"Setiap ada problem pasti ngobrol berdua, setiap ada berbeda pandangan pasti ngobrol."

"Cuman kan belakangan ini kayaknya memang belum sempat bertemu kembali," katanya.

Terkait perseteruannya tersebut, Jordi pun tak mau ambil pusing.

Diakui Jordi, bahwa dirinya dan suami Sarwendah itu tak saling menjatuhkan meski kini ada masalah.

"Ya udah maksudnya nggak puyeng gitu, nggak berantem, nggak saling menjatuhkan."

"Saling mendukung, tapi ya masing-masing," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Rinanda/Ifan) 

Editor: Yurika NendriNovianingsih

Tag:  #psikolog #tanggapi #soal #perseteruan #ruben #onsu #jordi #onsu #sayangkan #harus #dibawa #ranah #publik

KOMENTAR