Agar Bisnis Kos-kosan Cuan, Pahami Dulu Empat Tips Ini
- Bisnis co-living atau lebih beken dikenal "kos-kosan" masih menjadi salah satu pilihan investasi properti yang diminati di Indonesia.
Seiring meningkatnya mobilitas penduduk dan kebutuhan hunian di kawasan perkotaan, usaha ini ternyata memiliki prospek jangka panjang.
Jika ingin memulai investasi ini, Anda harus cari tahu terlebih dahulu sederet tips yang bisa dimaksimalkan.
Ini juga yang disampaikan Country Director of Growth & VP of Online Marketing Cove Indonesia Dian Paskalis saat menjawab Kompas.com, beberapa waktu lalu.
1. Alasan Bisnis Kos-kosan
Menurut Dian, alasan ingin berbisnis kos-kosan harus dipahami terlebih dahulu oleh calon pemilik.
Dian menambahkan, salah satu keunggulan bisnis kos-kosan adalah bisa bekerja sama dengan operator.
"Karena, banyak instrumen investasi kan, dari sisi saham, kos-kosan, ataupun fleksibel kayak hotel, ataupun misalkan yang lain, padel dan sebagainya. Nah, itu harus dipastikan dulu," tutur dia.
2. Tingkat Sewa Selalu Naik
Dian berpendapat, kos-kosan merupakan bisnis dengan kenaikan harga sewa setiap tahun. Sehingga, ini merupakan bisnis yang bertumbuh.
"Dan biasanya akan stabil karena rata-rata orang akan perlu tempat hunian, seperti saya bilang tadi, banyak dari masyarakat yang enggak mampu beli rumah," tutur Dian.
3. Tahu "Dua" Kunci Permintaan
Melihat pengalaman Cove, bisnis kos-kosan harus memiliki demand driver (pendorong permintaan) yang dilihat dari sisi lokasi, sebagai contoh dekat perkantoran dan kampus.
"Nah, kalau cuma satu, misalkan ini dekat kampus, susah sekali biasanya. Karena, biasanya kalau sudah ada kampus, kita akan tumbuh banyak properti. Dan biasanya enggak stabil begitu," tutur dia.
Dian beralasan, karena mahasiswa biasanya suka berkumpul dengan teman-temannya. Sehingga, satu mahasiswa tinggal di suatu tempat, maka akan diikuti dengan mahasiswa lain.
Sementara, orang yang bekerja di perkantoran umumnya akan mencari kos yang ditempati dalam jangka panjang.
"Nah, dari kami lihat, minimum dia harus punya dua demand driver tersebut," tutur dia.
4. Pahami Insulasi dan Tingkat Kelembapan
Selanjutnya, calon pemilik kos-kosan harus memahami dua hal yang penting insulasi maupun tingkat kelembapan.
"Karena kalau lembap, biasanya akan berulang jamur, tidak baik, tidak sehat. Kalau masalah insulasi, biasanya berisik kalau di jalan, orang bicara, kedengeran dari sebelah, enggak nyaman, privasinya enggak ada," tambahnya.
Secara umum, hal yang diperhatikan jika ingin mebangun kos-kosan adalah ketahui target dan potensi pasar, kompetitor, fasilitas apa yang dibutuhkan, serta kualitas bangunan.
"Dan pada akhirnya adalah tentu operasionalnya. Harus di-manage (diatur) supaya tidak banyak bocor, tetap bersih, semua terawat dan semua fasilitas berjalan dengan normal," tutupnya.