



Tips Cara Mudah Beli Rumah dengan KPR
Memiliki rumah impian adalah dambaan banyak orang, terutama milenial akhir dan Gen Z yang baru memulai karier.
Namun, dengan harga properti yang terus melonjak, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi solusi utama untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Sri Haryati menuturkan, KPR FLPP adalah cara paling mudah bagi anak muda MBR untuk membeli rumah.
Saat ini, Kementerian PKP tengah mempersiapkan skema pembiayaan yang memungkinkan sicilan rumah subsidi 18 meter persegi diperkirakan bisa berkisar Rp 600.000-Rp 700.000 per bulan.
"Nanti InsyaAllah kalau memang nanti ke depan kami sudah banyak masukan dari semua stakeholder dengan harga yang nanti lebih murah, itu cicilannya juga kami dorong bisa lebih murah, bisa Rp 600.000 sampai Rp 700.000 sebulan," ujar Sri, Senin (16/6/2025).
Berikut tips cepat beli rumah dengan KPR
1. Rencanakan Keuangan dengan Matang
Pastikan cicilan KPR tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan Anda untuk menjaga stabilitas keuangan. Misalnya, dengan gaji Rp 5 juta, cicilan ideal adalah sekitar Rp 1.500.000.
Siapkan minimal 1-5 persen dari harga rumah untuk KPR subsidi atau 10-20 persen untuk KPR komersial. Mulai menabung sejak dini melalui program seperti Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk mengumpulkan DP.
Bank akan memeriksa riwayat kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Lunasi utang seperti pinjaman online atau kartu kredit untuk meningkatkan peluang pengajuan KPR disetujui.
2. Pilih Rumah yang Sesuai Kemampuan
Jika pendapatan Anda di bawah Rp 12 juta, pertimbangkan rumah subsidi dengan harga Rp 150 juta-Rp 185 juta, DP ringan mulai 1 persen, dan bunga tetap 5 persen. Cocok untuk Gen Z dengan gaji terbatas.
Rumah bekas sering kali lebih murah dan negosiasi harga lebih fleksibel. Pastikan dokumen seperti sertifikat dan IMB lengkap untuk mempermudah proses KPR.
Pilih rumah dekat transportasi umum atau kawasan berkembang untuk nilai investasi jangka panjang.
3. Bandingkan Penawaran Bank
Setiap bank memiliki suku bunga, tenor, dan promo berbeda. Bandingkan program KPR dari beberapa bank untuk mendapatkan bunga terendah, plafon tertinggi, dan tenor terpanjang. Gunakan simulasi KPR online di situs-situs bank resmi untuk memperkirakan besarnya cicilan.
Manfaatkan promo seperti bebas biaya administrasi, provisi, atau DP 0 persen yang sering ditawarkan bank tertentu, terutama untuk KPR syariah.
4. Siapkan Dokumen Lengkap
Dokumen standar untuk pengajuan KPR meliputi: KTP, KK, surat nikah (jika menikah), slip gaji, rekening koran 3 bulan terakhir, NPWP, dan surat keterangan kerja. Untuk wiraswasta, siapkan izin usaha dan laporan keuangan.
Untuk KPR subsidi, tambahkan surat pernyataan belum memiliki rumah dari instansi atau lurah.
Ajukan KPR ke beberapa bank sekaligus untuk memperbesar peluang disetujui.
5. Manfaatkan Program Pemerintah
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menawarkan bunga rendah (5 persen), DP mulai 1 persen, dan subsidi uang muka hingga Rp 4 juta untuk rumah tapak. Cocok untuk MBR dengan gaji maksimal Rp 12 juta.
Tapera: Tabung 3 persen dari gaji Anda melalui Tapera untuk mengumpulkan dana DP atau cicilan. Pemerintah dapat memberikan matching fund untuk mempercepat tabungan.
6. Ajukan KPR Sejak Usia Muda
Semakin muda Anda mengajukan KPR, semakin panjang tenor yang bisa diambil (hingga 30-35 tahun), sehingga cicilan lebih ringan. Usia ideal adalah 21-35 tahun, saat masih produktif.
Jika sudah menikah, gunakan skema joint income dengan pasangan untuk meningkatkan plafon kredit.
7. Pilih Developer Terpercaya
Bekerja sama dengan developer ternama yang sudah bermitra dengan bank dapat mempercepat proses pengajuan KPR.
Hadiri pameran properti, seperti yang diadakan BTN, untuk mendapatkan informasi rumah subsidi dan promo KPR.
8. Jaga Reputasi Kredit
Hindari keterlambatan pembayaran utang untuk menjaga skor kredit di SLIK OJK. Bank seperti BRI memeriksa riwayat kredit untuk memastikan Anda layak sebagai debitur.
Bayar cicilan tepat waktu setelah KPR disetujui untuk membangun track record yang baik, berguna untuk pengajuan pembiayaan lain di masa depan.