Harga Memori RAM Makin Mahal, Gamer Serukan Boikot
Ringkasan berita:
- Kenaikan harga RAM global memicu protes gamer di internet. Mereka menilai produsen lebih memprioritaskan kebutuhan memori untuk AI dibanding konsumen umum, sehingga stok menipis dan harga makin mahal.
- Meski boikot ramai digembar-gemborkan, analis menilai dampaknya minim karena permintaan terbesar datang dari industri AI. Harga RAM diprediksi tetap tinggi hingga beberapa tahun ke depan, sementara gamer disarankan menunda upgrade dan memanfaatkan opsi pembelian yang lebih hemat.
– Harga perangkat keras Random Access Memory (RAM) di pasar global terus melambung dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini membuat sebagian gamer frustrasi, sampai-sampai muncul seruan “boikot RAM” di beberapa forum internet, termasuk Reddit.
Dalam posting Reddit milik handle @pcmasterrace, misalnya, gamer mengajak gamer lainnya supaya mereka tidak membeli RAM baru di kondisi seperti ini.
Sebab, selain rugi, sebagian gamer menduga bahwa kenaikan harga ini disengaja. Selain itu, vendor pembuat RAM juga dianggap "mengorbankan" pasar gamer atau consumer, untuk sekadar memenuhi permintaan di bidang kecerdasan buatan (AI).
Seperti diketahui, salah satu pemicu harga RAM meroket adalah permintaan tinggi dari para perusahaan. RAM dipakai untuk meningkatkan sistem dan server mereka supaya AI bisa lebih cerdas dan dikembangkan ke tingkat lebih lanjut.
Teknologi AI memang membutuhkan RAM sebagai salah satu komponen utama, selain kartu grafis (Graphic Processing Unit/GPU).
Komponen RAM bertugas menyediakan akses berkecepatan tinggi ke kumpulan data yang sangat besar, untuk melatih dan menjalankan model kecerdasan buatan (AI) secara efisien.
Selain alasan ini, gamer juga meyakini bahwa mereka sebaiknya tidak meng-upgrade RAM mereka ke versi terbaru. Sebab, teknologi RAM kini dinilai tak memiliki peningkatan yang signifikan dibanding generasi sebelumnya.
Nah, dengan berbagai alasan ini, sebagian pengguna meyakini bahwa menahan pembelian adalah bentuk protes simbolis dan satu-satunya cara mencegah produsen terus menaikkan harga tanpa batas.
Lantas, akankah ini berhasil menurunkan harga RAM? Menurut sejumlah analis, langkah boikot RAM ini kemungkinan tidak akan berdampak apa pun pada harga pasar.
Pasalnya, permintaan terbesar RAM saat ini bukan dari konsumen, melainkan dari industri AI dan kebutuhan perusahaan untuk membangun komputasi berskala besar.
Artinya, boikot RAM mungkin akan mengurangi jumlah permintaan di segmen konsumen, namun hanya porsi kecil saja, lantaran porsi besarnya berasal dari segmen enterprise.
Harga RAM naik bukan karena AI saja
Kenaikan harga RAM memang beriringan dengan ledakan industri AI. Namun, ada alasan lain mengapa komponen ini harganya bisa naik gila-gilaan.
Pada masa pandemi Covid-19, permintaan perangkat PC dan komponennya diketahui anjlok, lantaran banyak konsumen yang menghemat uang.
Sebagai dampaknya, produsen memori seperti Samsung, SK Hynix, hingga Micron terpaksa memangkas produksi karena konsumsi RAM dari pasar PC merosot.
Di samping itu, transisi dari teknologi RAM DDR4 ke DDR5 juga dinilai berjalan cukup lambat, lantaran banyak pengguna masih bertahan di platform atau sistem motherboard lama seperti AMD AM4.
Ilustrasi RAM.
Nah, ketika industri AI tiba-tiba membutuhkan memori atau RAM dalam jumlah besar, mulai dari DDR, GDDR, LPDDR, hingga HBM (High Bandwidth Memory) untuk AI, pabrik memori "kaget" dan tidak siap memenuhi lonjakan permintaan.
Hal ini membuat produsen lebih memilih mengalihkan kapasitas produksi ke jenis memori yang lebih "menguntungkan", seperti HBM. Sebab, memori seperti ini memang sedang laku di era AI, dan perusahaan biasanya membelinya dalam jumlah banyak, bukan satuan.
Konsekuensinya, stok RAM untuk segmen konsumen ikut menyusut, permintaan tak sebanding dengan stok, yang berujung pada kenaikan harga.
Yang bisa dilakukan gamer saat ini
Nah, meski boikot RAM dinilai kurang efektif, gamer bisa melakukan beberapa hal di kondisi harga RAM yang naik ini. Salah satunya tentunya adalah jangan terlalu buru-buru membeli atau upgrade RAM.
Sebab, selain harga RAM masih mahal, teknologi atau RAM dengan besar 8 GB hingga 16 GB saat ini kinerjanya dianggap masih cukup untuk menangani beban kerja PC, termasuk untuk main aneka game papan atas (AAA) terbaru.
Bagi yang ingin tetap beli RAM, gamer bisa mencari program diskon yang disuguhkan aneka distributor PC atau pintar-pintar memilih toko yang menyediakan promo RAM dengan harga murah.
Untuk pengguna yang belum punya PC, ada baiknya mereka tak merakit PC dari awal dengan membeli komponennya sendiri-sendiri, termasuk RAM.
Sebagai alternatif, mereka bisa membeli PC yang sudah dirakit dari pabrikan (pre-built), lantaran harganya biasanya tidak naik karena produsen biasanya sudah punya stok RAM untuk produk ini.
Hal terakhir yang bisa gamer lakukan adalah bersabar. Sebab, apabila kapasitas produksi RAM untuk segmen konsumen tidak ditingkatkan, maka fenomena harga RAM yang naik ini akan berlangsung lama, atau bahkan berpengaruh ke harga komponen lain.
Beberapa analis memperkirakan kelangkaan memori dapat berlangsung hingga 2027 jika kapasitas produksi HBM dan RAM tidak segera bertambah, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari WCCFTech.