Alasan Hyundai Pilih Baterai Berbahan Nikel Kendati Material LFP Lebih Murah
Ilustrasi: Baterai mobil listrik Hyundai. (RianAlfianto/JawaPos.com).
15:20
7 Februari 2024

Alasan Hyundai Pilih Baterai Berbahan Nikel Kendati Material LFP Lebih Murah

Kehadiran mobil listrik di Tanah Air sedikit banyak diprakarsai oleh Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan (Korsel) itu dengan berani merilis mobil listrik ke masyarakat beberapa tahun lalu saat stigma perawatan yang rumit dan masalah pengisian daya masih jadi bahasan utama kenapa EV belum banyak jadi pilihan. 

Kini, Hyundai bisa dibilang sudah jadi pelopor mobil listrik. Menjadi trigger bagi pabrikan lainnya tak hanya dari Tiongkok, tapi juga raksasa Jepang yang selama ini tanpa lawan jualan kendaraan bermesin pembakaran konvensional di Indonesia.    Soal mobil listrik, isu lainnya yang belakangan hangat adalah pemilihan material baterai berbahan nikel atau Nickel Manganese Cobalt (NMC). Bahan tersebut banyak dibandingkan dengan LFP atau Lithium Ferro-Phosphate yang dinilai lebih murah dan tidak gampang meledak.  

  Terkait hal tersebut, Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyebut kalau mereka tidak  menggunakan baterai LFP meski jenis baterai tersebut lebih murah dan semakin jamak digunakan oleh pabrikan mobil listrik di dunia.    Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Woojune Cha mengatakan bahwa Hyundai sebagai pabrikan otomotif global saat ini masih memilih menggunakan baterai berbasis nikel saja.   "Menyoal baterai, as a group Hyundai Motor Company tetap berfokus ke baterai NMC karena dari segi kualitas lebih baik, jarak tempuh juga lebih baik. Apalagi kalau bicara pemakaian setelahnya," jelas Woojune Cha di acara media gathering HMID pada Selasa (6/2) malam kemarin.  

  Selain karena faktor principal, alasan lainnya Hyundai memilih baterai yang mengandung bahan nikel lantaran dikenal dengan keunggulan penyimpanan daya listrik yang lebih tahan lama dan tingkat kepadatan daya listrik tinggi. Woojune menyebut kalau baterai jenis NMC masih bisa diolah kembali bila tak lagi digunakan.   "Jadi untuk masa depan atau untuk pasar Indonesia baterai NMC adalah goals utama. Memang LFP lebih mudah dikembangkan dan diproduksi," imbuhnya.   Hyundai sendiri diketahui saat ini sedang membangun fasilitas pabrik baterai di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baterai yang dibangun berada di bawah PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) dan seremoni pembangunannya diresmikan Mei tahun lalu.  

  HEI sendiri adalah bentuk kerja sama antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Hyundai Mobis of Hyundai Motor Group. Fasilitas ini adalah yang pertama bagi Hyundai di ASEAN.   Sementara menyoal baterai jenis LFP, baterai jenis tersebut saat ini digunakan pada model-model mobil listrik seperti Wuling Air ev dan BinguoEV, Neta V, hingga yang terbaru adalah seluruh lini produk BYD meliputi Dolphin, Atto 3, dan Seal.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #alasan #hyundai #pilih #baterai #berbahan #nikel #kendati #material #lebih #murah

KOMENTAR