Bawa Teknologi Hijau Korea ke Bekasi, Ubah Cara Pabrik Kelola Energi lewat AIoT
CEO CloudN Jungseok Kim bersama perwakilan DSC Indonesia dan KEITI dalam presentasi proyek teknologi hijau. (Istimewa)
16:56
23 Oktober 2025

Bawa Teknologi Hijau Korea ke Bekasi, Ubah Cara Pabrik Kelola Energi lewat AIoT

Di tengah dorongan global menuju efisiensi energi dan industri berkelanjutan, perusahaan teknologi asal Korea Selatan CloudN Co., Ltd. memperkenalkan solusi manajemen energi pabrik berbasis AIoT (Artificial Intelligence of Things) di Indonesia.

Acara Presentasi Laporan Kinerja Proyek Demonstrasi Teknologi Hijau digelar di Jakarta, 22 Oktober 2025, menandai suksesnya penerapan sistem C-FEMS (Factory Energy Management System) di pabrik DSC Indonesia di Bekasi, salah satu vendor utama Hyundai Motor Group. “Teknologi ini mengubah cara pabrik mengelola energi tanpa mengorbankan produktivitas,” ujar Jungseok Kim, CEO CloudN.

Lebih dari 40 perwakilan hadir dari berbagai institusi, termasuk DSC Indonesia, KOTRA Jakarta, KEITI (Korea Environmental Industry & Technology Institute), dan Lotte Mart Indonesia. Sistem C-FEMS yang dikembangkan CloudN memungkinkan pengumpulan dan analisis data konsumsi energi secara real-time lewat sensor di berbagai mesin produksi. “Kami bisa memantau konsumsi energi setiap proses dengan lebih presisi,” ungkap Hang-Oh Kim, Kepala Tim Perencanaan Strategis DSC.

Hasil analisis tersebut digunakan untuk menyesuaikan kinerja peralatan secara otomatis, sehingga efisiensi meningkat tanpa menurunkan kinerja produksi.

Proyek ini merupakan bagian dari program “Dukungan Demonstrasi Teknologi Hijau di Luar Negeri 2025” yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Korea dan KEITI. Keberhasilan proyek di Bekasi menjadi contoh praktik terbaik (best practice) penerapan teknologi hijau Korea di pasar global. “Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Asia Tenggara dalam efisiensi energi,” kata Jungseok Kim.

Ia menjelaskan, biaya listrik di kawasan Asia Tenggara dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan Korea, sementara banyak pabrik menghadapi fasilitas tua dan keterbatasan tenaga ahli. Kondisi itu membuat pasar manajemen energi di kawasan ini diproyeksikan mencapai USD 1 miliar.

Setelah sukses di Bekasi, CloudN kini memperluas bisnis ke Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Sejumlah calon mitra besar seperti Hyundai Motor Group, Lotte Mart Indonesia (48 cabang), dan BJC Group (BigC Thailand) tengah meninjau penerapan sistem serupa. Tahun depan, CloudN menargetkan penerapan C-FEMS di fasilitas DSC di negara lain. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #bawa #teknologi #hijau #korea #bekasi #ubah #cara #pabrik #kelola #energi #lewat #aiot

KOMENTAR