



TikTok jadi Wadah Baru Bagi Musisi Lokal Menembus Generasi Digital
- TikTok kembali menghadirkan program TikTok Rising Indonesia 2025. Inisiatif tahunan ini diyakini membuka peluang bagi musisi dan kreator musik lokal untuk berkembang dan dikenal lebih luas lewat kekuatan komunitas digital. Melalui program ini, para musisi mendapat berbagai dukungan mulai dari pelatihan pembuatan konten, kolaborasi kreatif, hingga kesempatan tampil di panggung showcase.
Tujuannya sederhana: membantu talenta musik Indonesia menjangkau lebih banyak pendengar dan membangun hubungan yang kuat dengan komunitas penggemarnya. "Musik adalah jantung TikTok. Di sini, lagu-lagu baru maupun lama bisa hidup kembali lewat kreativitas komunitas," ujar Christo Putra, Music & Artist Partnerships Lead TikTok Asia Tenggara di jumpa pers di Jakarta, Kamis (9/10) sore.
Salah satu bukti nyata pengaruh TikTok terhadap karier musisi datang dari band Juicy Luicy. Lagu mereka, Lantas, menjadi pengiring banyak kisah cinta di TikTok dan membuat band asal Bandung itu menjangkau pendengar generasi baru.
Kesuksesan berlanjut lewat kolaborasi mereka dengan Adrian Khalif di lagu Sialan, yang penggunaannya melonjak hingga 500 persen di TikTok. Lagu ini sudah muncul di lebih dari 100 ribu video, menjadikannya salah satu tren musik paling populer tahun lalu.
"Berkat komunitas TikTok, musik kami tumbuh bersama cerita para pendengar. Itu hal paling berarti," ungkap Julian Kaisar, vokalis Juicy Luicy di tempat yang sama.
Sementara itu, single terbaru Adrian Khalif berjudul Alamak juga mencatat rekor tersendiri. Dalam waktu kurang dari empat hari, lagu ini telah digunakan di lebih dari 500 ribu konten TikTok dan berhasil menembus Top 50 Indonesia di platform streaming musik populer.
Selain itu, TikTok juga menjadi ruang lahirnya tren musik unik dari berbagai genre. Duo Tenxi & Jemsii mempopulerkan genre Hip-Dut (Hip Hop Dangdut) lewat lagu Mejikuhibiniu yang digunakan di lebih dari 400 ribu video. Lagu ini bahkan masuk daftar 10 Songs of the Summer 2025 versi TikTok Indonesia.
Cerita serupa datang dari Mikky Zia, duo yang awalnya hanya membuat video remix di TikTok. Lagu mereka Aku Dah Lupa berhasil viral dan digunakan di lebih dari 2 juta video.
Sementara itu, Wijaya80, band beranggotakan Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe, sukses membawa kembali nuansa pop 80-an ke telinga generasi muda lewat lagu Terakhir Kali yang telah digunakan di lebih dari 200 ribu video TikTok.
Dengan hadirnya TikTok Rising Indonesia 2025 dan peluncuran fitur baru TikTok for Artists, platform ini memperkuat perannya sebagai ruang kolaboratif bagi musisi dari berbagai latar, dari yang baru memulai hingga yang sudah mapan.
Lewat interaksi antara kreator dan pengguna, musik Indonesia kini tidak hanya didengar, tapi juga hidup dalam cerita jutaan video yang dibuat komunitas TikTok setiap hari.
Tag: #tiktok #jadi #wadah #baru #bagi #musisi #lokal #menembus #generasi #digital