52
Ilustrasi: Armada bus PO SAN. (Istimewa).
17:16
1 Februari 2025
Persaingan Sengit, Pendiri PO SAN Ingatkan Pengusaha Bus Jangan Cari Keuntungan Semata
- Persaingan di industri transportasi darat khususnya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) bisa dibilang sangat ketat. Sekarang banyak bermunculan pemain-pemain baru yang menawarkan berbagai macam keunggulannya masing-masing. Bagi masyarakat, konsumen, hal ini tentunya baik. Banyaknya PO bus yang menawarkan moda perjalanan darat untuk mobilitas AKAP memberikan beragam alternatif pilihan. Namun di sisi industri, banyak bermunculannya PO bus baru saat ini juga perlu diantisipasi. Persaingan yang tidak sehat, perang harga yang berimbas pada pelayanan dan aspek keselamatan harus jadi perhatian. Mengingatkan para pelaku industri PO bus, pendiri PO SAN, Hasanuddin Adnan mengingatkan bagi para pengusaha otobus untuk tidak hanya sibuk mencari untung saja. PO SAN atau Siliwangi Antar Nusa sendiri berdiri sudah 35 tahun lamanya. PO SAN kini dikenal sebagai salah satu operator bus terkemuka, dengan trayek utama Sumatra-Jawa. Dedikasi tinggi dari PO SAN ini tak lepas dari peranan pendirinya yang tidak ingin menjadi pengusaha bus yang hanya mencari keuntungan semata. “Kita, sebagai pengusaha bus, harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita,” kata Hasanuddin memberikan tips bagaimana perusahaannya bisa langgeng hingga 35 tahun dalam acara perayaan 35 tahun kiprah PO SAN di Jakarta, Kamis (30/1). Sebagai perusahaan PO bus, Hasanuddin mengatakan masih banyak kendala yang dihadapi. Jika di awal berdiri, dia menemukan sulitnya mendapatkan pendanaan modal dari perbankan, kini pengusaha bus kesulitan mendapatkan sumber daya pengemudi dan teknisi yang mumpuni dan bertanggung jawab. “Pengemudi adalah tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Oleh karena itu pengemudi tidak hanya harus trampil dan mahir dalam mengemudi, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mewakili perusahaan dalam melayani penumpang,” kata Hasanuddin. Namun di lapangan, mencari pengemudi maupun teknisi yang trampil dan bertanggung jawab itu tidaklah mudah. Pemerintah juga belum menyediakan sekolah yang melahirkan pengemudi dan teknisi bus yang mahir dan trampil, sekaligus mempunyai dedikasi kerja yang baik. Padahal, teknologi bus terus berkembang pesat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan terkini. Akhirnya, perusahaan bus membuat standar sendiri kualitas pengemudi dan teknisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam kesempatan itu, Hasanuddin juga menyatakan agar perusahaan terus berkembang dan mengadopsi sistem kerja yang modern dan terdigitalisasi. “Kami ingin pelayanan yang terukur, efisien, dan berbasis teknologi,” tuturnya. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat mendukung industri transportasi dengan infrastruktur yang merata dan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha. Hasanuddin juga mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan harga sebagai tolok ukur dalam memilih bertransportasi. “Saya ingin masyarakat lebih teredukasi dalam memilih angkutan umum. Jangan hanya terpaku pada harga, tetapi juga perhatikan standar keselamatan, pelayanan, dan ketepatan waktu,” pesan Hasanuddin.
Editor: Sabik Aji Taufan
Tag: #persaingan #sengit #pendiri #ingatkan #pengusaha #jangan #cari #keuntungan #semata