Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: Bahaya, Tradisi Emas Indonesia Rawan Berhenti
Sinyal bahaya membayangi nasib kontingen Indonesia yang terancam gagal mendapatkan satupun medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Tradisi medali emas yang selama ini ditorehkan kontingen Indonesia setiap kali bertanding di Olimpiade terancam terhenti.
Merujuk pada klasemen perolehan medali, posisi Indonesia terus mengalami penurunan secara signifikan.
Indonesia terpantau harus rela menempati posisi ke-72, lantaran baru mampu mengumpulkan satu perunggu saja.
Satu-satunya medali yang berhasil dibawa pulang yakni milik Gregoria Marisk dari cabor badminton.
Selain itu, belum ada satupun atlet Indonesia lainnya yang mampu mempersembahkan medali.
Peraih medali perunggu Indonesia Gregoria Mariska Tunjung merayakan kemenangan di podium pada upacara penyerahan medali bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 5 Agustus 2024. (Photo by Luis TATO / AFP) (AFP/LUIS TATO)Sehari sebelumnya, tiga wakil Indonesia yang berjuang meraih medali juga gagal sebelum mencapai babak puncak.
Desak Made, Rajiah Salsabillah hingga Eko Yuli Irawan semuanya tidak mampu mencapai babak final alias perebutan medali emas.
Desak Made yang merupakan jagoan atlet panjat tebing kalah melawan wakil China, Deng Li Juan di babak perempat final.
Kekalahan Desak Made terasa pilu karena ia hanya berselisih waktu hanya 0,006 detik saja dari lawannya.
Pemanjat cepat Indonesia Desak Made Rita Kusuma Dewi bersiap saat bertanding di babak final disiplin kecepatan putri IFSC World Cup Jakarta 2023 di Jakarta pada 7 Mei 2023. Desak Made Rita Kusuma berhasil menjadi juara Piala Dunia Panjat Tebing 2023, otomatis lolos ke Olimpiade Paris 2024. (ADEK BERRY / AFP)Sementara, Rajiah Salsabillah juga kalah tepatnya di babak semifinal dan perebutan medali perunggu cabor panjat tebing.
Di babak semifinal, Salsabillah kalah melawan Deng Lijuan (China).
Sementara pada laga perebutan medali perunggu, Salsabillah kalah cepat juga melawan wakil Polandia, Aleksandra Kalucka.
Lalu, Eko Yuli yang sudah mencicipi lima kali Olimpiade juga kehilangan sentuhan terbaiknya di cabor angkat besi.
Tumbangnya tiga wakil Indonesia tersebut membuat posisi dan asa Merah Putih meraih emas kian menipis.
Hal ini dikarenakan hanya tinggal beberapa atlet saja yang masih bertahan dan bertanding di Olimpiade Paris.
Atlet Indonesia Eko Yuli Irawan bertanding dalam kompetisi angkat besi 61kg putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. (VINCENZO PINTO / AFP)Saat ini hanya ada empat wakil Indonesia tersisa yang akan terus berjuang sampai akhir Olimpiade.
Yakni Veddrik Leonardo (panjat tebing), Benjamin Van Aert (balap sepeda), Rizky Juniansyah (angkat besi) dan Nurul Akmal (angkat besi).
Jika sampai empat atlet tersisa itu gagal mencapai final, maka tradisi emas kontingen Indonesia di Olimpiade bakal terhenti.
Pada hari ini, Veddrik Leonardo dan Van Aert akan bertanding menyelamatkan nasib Indonesia.
Update Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024, Kamis (8/8/2024) Jam 06.15 WIB
1. Amerika Serikat: 27 Emas, 35 Perak, 32 Perunggu, Total 94 Medali
2. China: 25 Emas, 23 Perak, 17 Perunggu, Total 65 Medali
3. Australia: 18 Emas, 12 Perak, 11 Perunggu, Total 41 Medali
4. Prancis: 13 Emas, 17 Perak, 21 Perunggu, Total 51 Medali
5. Inggris Raya: 12 Emas, 17 Perak, 20 Perunggu, Total 49 Medali
-
-
-
24. Filipina: 2 Emas, 0 Perak, 2 Perunggu, Total 4 Medali
-
69. Malaysia: 0 Emas, 0 Perak, 2 Perunggu, Total 2 Medali
-
72. Indonesia: 0 Emas, 0 Perak, 1 Perunggu, Total 1 Medali
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Tag: #perolehan #medali #olimpiade #paris #2024 #hari #bahaya #tradisi #emas #indonesia #rawan #berhenti