Curhat Rivan Nurmulki Sempat Terpuruk akibat Sanksi PBVSI, Kepikiran Habiskan Kariernya di Tarkam
Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih setelah membantu Timnas voli putra Indonesia mengalahkan Kamboja pada laga final SEA Games 2023, Senin (8/5/2023). Rivan Nurmulki cs menang 3-0 atas tim tuan rumah. 
08:10
11 November 2024

Curhat Rivan Nurmulki Sempat Terpuruk akibat Sanksi PBVSI, Kepikiran Habiskan Kariernya di Tarkam

- Rivan Nurmulki mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan PBVSI sempat membuatnya terpuruk dan putus asa. Namun semangat Rivan Nurmulki kembali bangkit setelah kembali berkarier di Liga Voli Jepang.

Sebagaimana yang diketahui, Rivan Nurmulki sempat disanksi PBVSI akibat pelanggaran yang pernah dia lakukan. 

Sanksi yang dijatuhkan berupa larangan Rivan Nurmulki bermain di luar negeri dan memperkuat Timnas voli putra Indonesia selama satu tahun.

Hukuman itu dimulai dari 1 Januari 2024 dan berakhir 31 Desember 2024. 

Pevoli Indonesia, Rivan Nurmulki menjelaskan pilihannya bergabung ke tim Liga Voli Jepang, Wolfdogs Nagoya, sekaligus mengakui keterpurukannya karena sanksi PBVSI. Pevoli Indonesia, Rivan Nurmulki menjelaskan pilihannya bergabung ke tim Liga Voli Jepang, Wolfdogs Nagoya, sekaligus mengakui keterpurukannya karena sanksi PBVSI. (Tangkapan layar YouTube Rivan Nurmulki)

Tetapi per Oktober ini, sanksi Rivan Nurmulki sudah berakhir, mengingat sang pevoli asal Jambi tersebut kembali abroad dengan bergabung ke tim voli asal Jepang, Wolfdogs Nagoya.

Rivan menjelaskan, bahwa kini sanksinya sudah berakhir.

"Sanksi aku dari PBVSI sudah selesai," buka Rivan Nurmulki.

Pevoli yang dibesarkan Surabaya Samator tersebut tidak menampik bahwa hukuman yang dijatuhkan PBVSI semp-at membuatnya terpuruk.


Bahkan Rivan sempat kepikiran untuk menghabiskan kariernya sebagai atlet tarkam.

"Dari awal disanksi itu, aku memutuskan ya udahlah aku main tarkam aja. Disanksi juga ya, jadi mikirnya main have fun aja," tegas Rivan Nurmulki dalam vlog YouTube-nya, Sabtu (9/11/2024).

Namun semua itu berubah ketika Rivan Nurmulki kembali abroad ke Negeri Sakura untuk kali kedua. Dia menerima pinangan Wolfdogs Nagoya, setelah tim pertamanya di Liga Voli Jepang adalah VC Nagano Tridents (2021-2022).

"Tapi setelah melihat di sini, aku tahu pikiranku salah. Dulu aku mikir kaya gitu mungkin sudah putus asa saja ya

"Kalau soal sanksi, aku tahu aku salah, karena memang melanggar. Tapi aku melanggar juga ada sebabnya."

"Setelah lihat di sini, banyak pemain yang usianya 35, 36, 37 masih bisa berkompetisi, karena mereka bisa rutin latihan dengan klub profesional."

Salah satu tujuan kembalinya Rivan ke Liga Voli Jepang adalah untuk meningkatkan kualitasnya yang saat ini dirasanya sedang menurun.

"Aku sadar kondisi ku udah turun, udah jelek, banyak yang bilang udah usia dan lain lain, disini aku pengen latihan lagi, siapa tau bisa bagus lagi, dengan pola hidup yang bener, latihan yang bener sama pemain-pemain bagus juga" kata Rivan.

Penurunan performa disadari Rivan Nurmulki.

Banyak faktor yang menyebabkan performanya menurun, salah satunya latihan yang kurang teratur karena beberapa tahun terakhir dirinya belum mendapat klub setelah Surabaya Samator sempat break di Proliga sehingga latihannya kurang maksimal.

"Waktu di samator kan itu latihan rutin pagi sore pagi sore pasti latihan walupun tarkam masih latihan, cuma kan beberapa tahun ini aku gak punya klub, aku latihan pas mau liga doang persiapannya

setelah itu gak ada paling cuma ngegym-ngegym lari lari doang, maksudnya itu gak latihan yang teratur, gak di club gitu loh, itu pengaruh banget" kata Rivan menceritakan.

Lebih lanjut, Rivan menjawab soal pertanyaan dirinya diposisikan sebagai middle blocker. Opposite Timnas voli putra Indonesia itu mengaku tidak mempermasalahkannya.

Diketahui, dalam beberapa kesempatan Rivan memang diturunkan sebagai quicker, alih-alih posisi naturalnya sebagai opposite.

Namun hal itu tidak membuat Rivan berkecil hati, melainkan semakin bersemangat. Apalagi saingan di posisi opposite, Wolfdogs Nagoya mempunyai spiker kelas wahid asal Belanda, Nimir Abdel Aziz, yang secara kualitas dan pengalaman jelas jauh di atas Rivan.

(Tribunnews.com/Giri)

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin

Tag:  #curhat #rivan #nurmulki #sempat #terpuruk #akibat #sanksi #pbvsi #kepikiran #habiskan #kariernya #tarkam

KOMENTAR